28.8 C
Jakarta

Berhasil Turunkan 10,9% Stunting, Kota Semarang Luncurkan Aplikasi CEMPAKA untuk Kejar Zero Stunting

Baca Juga:

SEMARANG, MENARA62.COM – Kota Semarang menjadi salah satu kota di Indonesia yang berhasil menurunkan 10.9% angka prevalensi stunting menjadi 10.4%. Dibalik keberhasilan itu ternyata Kota Semarang melibatkan anak-anak milenial, pengusaha dan stakeholders lainnya dalam program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

Keterlibatan mereka, khususnya para pengusaha, semakin tampak saat acara peresmian peluncuran aplikasi Cempaka (Cegah Stunting Bersama Pengusaha Kota Semarang) pada Selasa pagi (19/09/2023), di Semarang. Peresmian ini dihadiri Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K).

“Bersama kita melaksanakan program bersama pengusaha untuk mengentaskan stunting. Oleh karena itu Cempaka ini luar biasa. Ada juga Garang Asem (Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang). Akan menjadi gerakan semuanya. Gotong royong menjadi inti dari semua yang kita lakukan ini,” ujar Dokter Hasto dalam sambutannya.

Dokter Hasto mengatakan pemerintah mengatasi masalah dasar seperti kemiskinan, kemudian juga stunting dengan kemampuan yang sebetulnya kurang lebih 30 persen. Sisanya merupakan gotong royong masyarakat.

Menurut Dokter Hasto, penurunan stunting di Kota Semarang layak dijadikan contoh daerah lain, di mana BKKBN menargetkan angka stunting nasional tahun 2023 turun sebesar 3.8%. “Saya salut kepada Bu Wali karena mencanangkan tidak hanya zero kemiskinan ekstrim, tapi juga zero stunting,” ujar Dokter Hasto.

Semarang, kata Dokter Hasto, menjadi contoh karena penurunan stuntingnya luar biasa. “Pemerintah pusat merintis seluruh Indonesia penurunan stuntingnya hanya mampu 2.8%. Kita bercita-cita tahun 2023 turun 3.8%. Kemudian akhir 2024 menjadi 14%. Tetapi Kota Semarang satu tahun saja sudah turun 10%. Dari 20 koma sekian persen menjadi 10 koma sekian persen,” jelas Dokter Hasto.

Sementara itu, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan peluncuran aplikasi Cempaka merupakan hasil gotong royong semua pihak. Ia juga menjelaskan alur pendistribusian makanan BAAS.

Walikota mengatakan launching aplikasi Cempaka merupakan kerja bareng Pemkot Semarang, pengusaha Kota Semarang, stakeholder dan juga Garang Asem. “Ini adalah Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang,” jelas Walikota.

Dalam pencegahan stunting, Pemkot Semarang juga bekerja sama dengan Melon Musk (Milenial Gotong Royong Menangani Stunting). “Ada temen-teman dari GenRe (Generasi Berencana), Karang Taruna. Semua anak-anak millenial, termasuk dari SMK di Kota Semarang. Tentu harapan mereka bagaimana kota Semarang khususnya bisa menangani stunting,” tutur Walikota.

Lanjut Walikota, “Alhamdulillah di bulan Agustus ini anak-anak stunting di Kota Semarang sekarang 1.022. Dan kita harapkan juga hasil survey SSGI bisa turun drastis seperti tahun sebelumnya yang mencapai 10,9%, sehingga di tahun 2022 mencapai 10,4%,” terang perempuan yang sering disapa Mbak Ita ini.

Capaian ini, kata Walikota, juga berkat dukungan media. Termasuk juga pengusaha di antaranya hotel dan Pengusaha Jasa Boga Indonesia (PJBI) dengan memanfaatkan makanan yang berlebih, bukan makanan sisa.

Ia menyebut pengolahan makanan diserahkan ke kelompok Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). “Kami memberikan ke rumah posko atau Dahsat. Kemudian setelah diolah dibagikan kepada adik-adik dari Melon Musk. Diharapkan dengan pola seperti ini kita bisa memberikan menu yang sehat kepada anak-anak stunting,” ungkap Walikota.

Membeberkan data, Walikota mengungkap ada 82 hotel berbintang di Kota Semarang. “Kalau 82 ini ada makanan berlebih, katakanlah 10, maka sudah ada 820. Sehingga kita bisa efisien tidak menggunakan anggaran APBD, karena yang terbesar dalam penanganan stunting adalah pemenuhan makanan tambahan,” tutup Walikota.

Selain launching aplikasi Cempaka, dalam acara itu juga diserahkan secara simbolis bantuan telur dari Tribun Jateng dan United Tractor. Bantuan diberikan Walikota Semarang kepada para penerima manfaat yaitu para balita.

Acara ini juga dihadiri Kepala BKKBN Perwakilan seluruh Indonesia, Ketua dan anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Ketua PHRI, Ketua PBJI, Melon Musk, Duta GenRe, Ketua Karang Taruna Kota Semarang, budayawan Samuel Watimena, Kepala Asisten, dan OPD se-Kota Semarang.(*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!