30.8 C
Jakarta

Bersama Pemprov DKI Jakarta, UHAMKA Kampanyekan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM –  Universitas Muhammadiyah Prof DR. Hamka (UHAMKA) bersama Pemprov DKI Jakarta bermitra lakukan kegiatan 16 Hari Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. Mengangkat tema ‘Jangan Takut Bicara, Lindungi Perempuan dan Anak’, kegiatan tersebut berlangsung sejak 25 November hingga 10 Desember 2020.

Rangkaian kegiatan kampanye dilakukan melalui zoom meeting serta disiarkan langsung pada channel Youtube dalam bentuk webinar, penyebarluasan informasi melalui kanal media sosial dan media tiktok, serta pembentukan Pos Sahabat Perempuan dan Anak Jalur Perguruan Tinggi.

Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Tuty Kusumawati menyebutkan pada tahun 2020 ini, Pemprov DKI Jakarta bersama-sama dengan tim penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta, dan didukung oleh berbagai OPD, perguruan tinggi, dunia usaha, lembaga kemasyarakatan, lembaga pemerhati perempuan dan anak serta juga influencer perorangan, telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan dalam rangka 16 Hari Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.

“Salah satu perguruan tinggi yang ikut bekerja sama dalam menyukseskan program ini adalah Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka  atau UHAMKA,” katanya.

Dalam sambutannya, Gunawan Suryoputro selaku Rektor UHAMKA menyampaikan UHAMKA berkomitmen secara konkret untuk melakukan kegiatan serta gerakan yang terkait dengan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“UHAMKA telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mengimplementasikan gerakan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak ini,” kata Rektor dalam siaran persnya Kamis (10/12/2020).

Kebijakan tersebut pertama adalah melalui pendidikan, yang terdapat dalam proses pendidikan dan pengajaran. Terdapat intregasi keilmuan yang dimasukkan ke dalam berbagai mata kuliah yang terkait dengan pencerahan dan pemahaman serta tindakan yang patut dilakukan untuk mengatasi dan menghilangkan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kedua, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dimana dalam pergerakan ini, dosen dan mahasiswa melakukan kegiatan terjun ke masyarakat untuk melakukan bimbingan dan penyuluhan, termasuk disini pemberian pengetahuan bagaimana agar tidak terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dan ketiga melalui kegiatan penelitian yang bertemakan terkait persoalan kesetaranaan gender. “Penelitian- penelitian dengan tema-tema yang terkait dengan kesetaraan gender, sesuai dengan dari tujuan SDGs,” katanya.

UHAMKA sendiri telah mendirikan Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak. Unit ini menjadi bagian dari implementasi kebijakan kampus terhadap persoalan kekerasan pada perempuan dan anak.

Gunawan juga menyampaikan bahwa UHAMKA akan terus berkomitmen untuk melakukan kegiatan-kegiatan melalui catur darma untuk memberikan pencerahan pengetahuan kepada masyarakat, agar tidak terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Oleh karena itu saya mengajak semuanya untuk stop dan hindari kekerasan pada perempuan dan anak. Ayo lindungi perempuan dan anak. Jika mengetahui ada kekerasan menimpa perempuan dan anak, jangan diam, segera laporkan,” ucapnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!