SLEMAN, MENARA62.COM – Dinas Pertanian DIY gelar Bimtek Budidaya Kelapa Genjah Kopyor bagi Kelompok Tani Maju Lestari, Donon, Sumberarum, Moyudan, Sleman. Bimtek yang digelar selama dua hari yakni 1-2 September 2022 tersebut sebagai realisasi pokok pikiran anggota DPRD DIY H. Sadar Narima, S.Ag, SH.
Budidaya kelapa kopyor di Moyudan merupakan rintisan dimana sebelumnya belum pernah ditanam. “Budidaya kelapa kopyor akan menjadi nilai tambah (add value) bagi petani sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat disanping mendukung agrowisata di Kapanewon Moyudan” ungkap Sadar Narima.
Sebagaimana diketahui di Moyudan terdapat tempat wisata Amukti Palapa berupa jalan dengan deretan pohon kelapa di sepanjang jalan. Kelapa kopyor adalah tanaman kelapa yang mengalami mutasi genetik secara alamiah. Kelapa berbuah kopyor adalah mutan kelapa yang ditemukan di antara populasi kelapa normal. Ciri kelainan ini adalah “daging buah” yang empuk atau terlepas dari tempurungnya, jumlah air kelapa sedikit, dan aroma yang khas yang berbeda dari daging kelapa biasa.
Menurut Narima, kelapa kopyor merupakan komoditas andalan yang bernilai ekonomi tinggi dan di cirikan oleh daging buah yang bertekstur gembur dan sebagian besar tidak melekat di tempurungnya. “Buah kopyor sangat disukai karena rasanya yang menyegarkan bila disajikan sebagai minuman. Kegunaan lainnya ada sebagai bahan kue, baik kue kering maupun kue basah. Nilai ekonomisnya juga sangat tinggi. Jika dibandingkan dengan kelapa biasa, harga kelapa kopyor dapat mencapai empat sampai lima kalinya” ungkap Rizal Syafi’i dari KT Maju Lestari.
Dengan teknik kultur jaringan dapat membuat kelapa yang mampu menghasilkan 99% buah kelapa kopyor. “Kelapa kopyor alami (non teknik kultur jaringan) akan menghasilkan 2 keuntungan yaitu produk kelapa kopyor dan bibit kelapa kopyor dari kelapa yang tidak kopyor” ungkap Ir. Bambang Budiadi, MMA Kabid Perkebunan Distan DIY.
Budidaya kelapa kopyor yang akan dikembangkan di Donon Sumberarum, Moyudan merupakan kelapa kopyor tipe genjah dari Pati. Kelapa kopyor tipe Genjah memiliki batang lebih kecil dibanding kelapa biasa, mulai berbuah pada umur 3-4 tahun, buah berukuran lebih kecil tetapi banyak. Kelapa kopyor tipe Genjah menghasilkan buah kopyor per tandan lebih banyak dari tipe Dalam, sampai mencapai 50% hal ini disebabkan kelapa tipe Genjah termasuk tanaman menyerbuk sendiri sehingga peluang bertemunya gen resisif pada bunga betina dan serbuk sari lebih besar.