YOGYAKARTA, MENARA62.COM — PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) akan membuka kembali operasional Taman Wisata Candi. Menurut rencana, pembukaan akan dilaksanakan Bulan Juni 2020 setelah penutupan kurang lebih selama tiga bulan akibat pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).
Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono mengemukakan hal tersebut kepada wartawan di Prambanan, Sleman, Senin (18/5/2020). Pembukaan ini akan memperhatikan imbauan Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN) dengan menerapkan protokol Covid-19. Saat ini wisatawan akan menikmati ‘The New Normal’ pariwisata.
Lebih lanjut Edy Setijono mengatakan pada ‘The New Normal’ pariwisata, seluruh wisatawan yang masuk harus menggunakan masker. Selain itu, petugas akan melakukan pengecekan suhu tubuh wisatawan, menerapkan physical distancing, menyediakan hand washing stations tiap 100 meter, signage dan information board protocol Covid-19.
“PT TWC juga menempatkan Customer Service yang handal saat bertugas dan aktif mengarahkan wisatawan untuk menjalankan protokol yang sudah ditetapkan,” jelas Edy Setijono.
Kata Edy, untuk mengurangi interaksi antara petugas dan wisatawan, PT TWC menerapkan pembayaran sebagian loket ticketing secara cashless di destinasi wisata kelolaannya. Selain itu sebagai upaya menjaga kenyamanan dan kebersihan lingkungan pedagang, juga diterapkan protokol Covid-19 di area sekitar perkiosan pedagang di destinasi, serta menyiapkan pelayanan kesehatan yang prima dengan tenaga dan ruang medis yang memadai.
“Pengunjung diwajibkan menggunakan masker. Kalau tidak, mohon maaf kami tolak. Kemudian saat pengecekan suhu tubuh, di bawah 37,5 (derajat Celcius) akan kami kasih stiker hijau, antara 37,5 sampai 37,8 diberi stiker kuning dan di atas 37,8 kami beri stiker merah,” kata Edy.
Dijelaskan Edy, bagi wisatawan yang mengenakan stiker kuning tidak boleh berada dalam rombongan atau kerumunan wisatawan. Karena itu, petugas akan mengarahkan mereka agar dia memisahkan diri. Sedangkan wisatawan yang mengenakan stiker warna merah tidak diperbolehkan masuk ke kawasan wisata.
“Pengunjung yang mengenakan stiker merah langsung kami arahkan ke klinik yang sudah ada di setiap destinasi. Kami minta istirahat dulu. Kalau datang sendiri kami arahkan segera pulang. Kalau bersama kelompok, kami minta menunggu di ruang tunggu,” tandas Edy.
Penerapkan ‘The New Normal’ pariwisata, kata Edy, diharapkan dapat membangun kepercayaan wisatawan. Sehingga dunia pariwisata dan perekonomian di kawasan ini dapat bangkit kembali. “Meskipun kita yakin bahwa ini tidak akan cepat kembali normal seperti sediakala,” katanya.