SEMARANG, MENARA62.COM– Cuaca tidak menentu, Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah mulai membeli gabah di luar kualitas. Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Tengah Djoni Nur Ashari mengatakan pembelian gabah di luar kualitas tersebut sudah tertuang dalam Permentan RI nomor 03/Permentan/PP.200/3/2017, salah satunya mengenai pembelian gabah di luar kualitas dengan kadar air 26-30 persen dan kadar hampa 11-15 persen dapat dilakukan oleh Perum Bulog.
“Kondisi cuaca seperti ini akhirnya tetap berdampak pada penurunan kualitas panen padi,” kata Djoni, seperti dilansir Antara, Selasa (2/05/2017).
Untuk harga pembelian gabah di luar kualitas tersebut, yaitu Rp3.700/kg. Harga tersebut lebih murah dibandingkan dengan harga gabah kering giling sesuai syarat, yaitu Rp4.600/kg dan gabah kering panen Rp3.750/kg.
Lebih lanjut Djoni mengatakan Permentan RI tersebut untuk melengkapi permentan sebelumnya yang hanya mengatur tentang pedoman pembelian gabah kering giling dengan kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen.
Selain itu, juga mengatur tentang pedoman gabah kering simpan dengan kadar air maksimal 15-18 persen dan kadar hampa maksimal 6 persen, serta gabah kering panen dengan kadar air maksimal 19-25 persen dan kadar hampa 7-10 persen.
Djoni mengatakan dengan pembelian gabah di luar kualitas tersebut artinya Bulog harus melakukan pengeringan sendiri, baik itu melalui sistem lantai jemur maupun mesin pengering.
“Kalau cuaca panas maka kami menggunakan lantai jemur, tetapi ketika cuaca hujan maka menggunakan mesin pengering. Pada dasarnya proses pengeringan harus tetap berjalan untuk memperoleh kadar air yang lebih rendah dan selanjutnya siap simpan,” katanya.
Meski demikian, sejauh ini pihaknya tetap mengoptimalkan pembelian yang sesuai dengan kualitas. Hal itu terbukti dari realisasi pengadaan yang sudah masuk di gudang Bulog Divre Jateng sekitar 139.800 ton, hanya 150 ton yang merupakan gabah di luar kualitas.
