CIBODAS, MENARA62.COM – Bunga bangkai atau Amorphophallus titanium (Becc.) becc di Kebun Raya Cibodas kembali mekar. Tumbuhan ini sudah sangat terkenal di masyarakat karena memiliki perbungaan yang sangat besar dan merupakan tumbuhan dengan perbungaan terbesar di dunia.
Amorphophallus titanium termasuk keluarga Araceae (talas-talasan) dan merupakan tanaman asli Indonesia, endemik dari Sumatera. Tumbuhan ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccari, seorang ahli botani dari Italia pada tahun 1878. Ia menemukan tumbuhan ini di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat.
Kebun Raya Cibodas-BRIN telah memiliki koleksi bunga bangkai sejak tahun 2000 hasil pengoleksian dari Bukit Sungai Talang, Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Sumatera Barat. Sampai saat ini di Kebun Raya Cibodas telah memiliki 13 spesimen, terdiri atas 1 spesimen yang merupakan induknya hasil pengoleksian berupa umbi, sedangkan 12 spesimen merupakan hasil perbanyakan dari biji. 12 spesimen yang berasal dari biji tersebut ditanam pada tahun 2003.
Keadaan koleksi Bunga bangkai di Kebun Raya Cibodas pada saat ini (13/10) ada 1 spesimen pada fase generatif, 4 spesimen fase vegetatif, dan 8 spesimen fase dorman. Satu spesimen pada fase generatif (muncul perbungaan) dengan nomor koleksi 76i. sudah terlihat kemunculannya sejak awal bulan Agustus 2021. Perkembangan terkini, Bunga bangkai dengan nomor 76i. ini sudah muncul perbungaan yang ketiga kalinya.
Pada Rabu (13/10) Bunga Bangkai dengan koleksi 76i. tersebut mekar penuh pada dini hari pukul 00.31 WIB. Inisiasi pembukaan mekar kelopak sudah terlihat sejak pukul 15.00 (12/10). Hasil pengukuran terakhir tinggi perbungaan mencapai 289 cm, keliling 145,5 cm, garis tengah kelopak (spatha) pada posisi mekar penuh 128 cm.
Pada waktu mekar penuh, perbungaan terlihat indah dengan tongkol atau spadiks berwarna kuning dikelilingi oleh seludang bunga atau spatha yang berwarna merah keunguan. Ketika bunga betina masak yang biasanya terjadi di malam hari mengeluarkan bau busuk seperti bangkai dan baunya dapat tercium dari beberapa meter, hal ini mengundang para polinator seperti kumbang dan lalat untuk datang.
Amorphophallus titanium (Becc.) Becc. termasuk dalam kategori tumbuhan langka berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999. (NS)
Kebun Raya Cibodas BRIN
Kebun Raya Cibodas BRIN merupakan destinasi eduwisata unggulan di Kawasan Puncak, Jawa Barat. Namun sebenarnya posisi Kebun Raya Cibodas BRIN lebih dari sekedar destinasi eduwisata unggulan, melainkan Kebun Raya Cibodas BRIN sebagai Lembaga Konservasi Tumbuhan yang memberikan berbagai macam layanan sumber daya alam dan lingkungan (SDAL). Hal Ini tercermin dalam 5 fungsi utama Kebun Raya Cibodas BRIN yang memiliki peran signifikan pada aspek pelestarian tumbuhan, sosial, dan lingkungan, yaitu: Konservasi, Penelitian, Pendidikan, Wisata, dan Jasa Lingkungan.
Sebagai tempat yang memiliki fungsi Konservasi dan Penelitian, Kebun Raya Cibodas BRIN memiliki koleksi Bunga Bangkai Amorphophallus titanium (Becc.) Becc. Pada hari Selasa tanggal 12 Oktober 2021, salah satu koleksi Bunga Bangkai tersebut mekar sempurna. Ini adalah momen langka dimana Bunga Bangkai tersebut hanya dapat mekar setiap 2-3 tahun bahkan lebih.
“Kebun Raya Cibodas BRIN berkomitmen dengan 5 fungsi Kebun Raya yang lebih dari sekedar penyelenggaraan eduwisata konservasi, dan dalam hal ini, fungsi penelitian dan konservasi di Kebun Raya Cibodas BRIN yang dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh para peneliti Kebun Raya Cibodas BRIN membuahkan hasil dengan mekarnya Amorphophallus titanium (Becc.) Becc. atau yang kerap disapa Bunga Bangkai oleh “masyarakat umum”, ini tentu menjadi momentum yang baik untuk Kebun Raya BRIN mensosialisasikan program-program penelitian dan konservasi tumbuhan ke masyarakat bahwa fungsi Kebun Raya BRIN bukan hanya wisata, namun banyak hal hal yang bisa dipelajari tentang konservasi serta alam di sekitar kita” ujar Marga Anggrianto, General Manager PT Mitra Natura Raya di Kebun Raya Cibodas BRIN dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/10/2021).
Pengunjung dapat melihat dengan Prokes Ketat
Bunga Bangkai Amorphophallus titanium (Becc.) Becc. dengan kondisi mekar sempurna dapat dilihat oleh pengunjung dari luar pagar untuk melindungi status konservasi tumbuhan tersebut. Kebun Raya Cibodas BRIN juga memberlakukan Protokol Kesehatan yang ketat agar dapat menjadi tempat yang aman dikunjungi oleh pengunjung untuk menikmati fenomena langka ini.
Selain Bunga Bangkai, Kebun Raya Cibodas BRIN memiliki banyak destinasi konservasi menarik, seperti Taman Sakura, Taman Lumut, Taman Obat, Taman Liana, Taman Paku, dan Taman Gesnerias dengan status sebagai lembaga konservasi, Kebun Raya Cibodas BRIN memiliki sekitar 2123 jenis tanaman koleksi. Dilengkapi dengan fasilitas pelayanan umum yang lengkap, seperti café resto, shuttle bus listrik, penyewaan sepeda, golf car bahkan tempat penginapan.
Kebun Raya Cibodas BRIN menegaskan posisinya sebagai lembaga konservasi & eduwisata unggulan dengan area terbuka yang memiliki luas 85 hektar yang berfasilitas lengkap dan ber-iklim sejuk, membuat Kebun Raya Cibodas BRIN menjadi destinasi yang tepat untuk menambah wawasan kekayaan botani Indonesia sambil berwisata secara nyaman dan aman.
Semua fasilitas publik di dalam Kebun Raya Cibodas BRIN selalu disemprot cairan disinfektan secara rutin dan himbauan pelaksanaan Prokes ketat ditempatkan hampir di semua tempat yang mudah dibaca oleh pengunjung. Kebun Raya Cibodas BRIN merupakan destinasi eduwisata unggulan yang menerapkan Protokol Kesehatan dengan ketat, yang telah tersertifikasi CHSE oleh Kemenparekraf dan bagi pengunjung yang akan hadir wajib untuk scan terlebih dahulu pada banner aplikasi Peduli Lindungi yang ditempatkan di pintu masuk.
“Selain itu kami juga menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru kepada seluruh yang ada di Kawasan Kebun Raya Cibodas BRIN, baik pengunjung atau karyawan wajib memakai masker, kami aktif menghimbau pembatasan jarak kepada semuanya dan membatasi jumlah pengunjung yang datang ke Kebun Raya Cibodas BRIN. Ini semata-mata komitmen kami untuk mewujudkan Kebun Raya BRIN sebagai destinasi eduwisata yang aman dikunjungi serta berperan aktif dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia,” tutur Marga Anggrianto.