JAKARTA, MENARA62.COM – Orang tanpa gejala COVID-19 ataupun yang bergejala ringan, dihimbau melakukan isolasi mandiri di rumah, untuk mencegah penyebaran virus corona (SARS-CoV-2). Selain melakukan protokol kesehatan yang ketat di rumah, juga penting memperhatikan kebersihan lingkungan tempatnya. Bagaimana caranya agar nyaman saat isolasi mandiri? Siti Kurnia Astuti, S.T, M.T, dari Rumah Sakit Universitas Indonesia menjelaskannya dalam acara Talkshow Awam Bicara Sehat (23/2/2021).
Terkait kebersihan, di lingkungan rumah terdapat beberapa jenis sampah/limbah. Ada limbah organik, anorganik seperti plastik dan kaleng, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) seperti baterai, botol parfum, dan lain-lain. Ditambah lagi di masa pandemi ini ada limbah infeksius, semisal masker dan sarung tangan.“Biasanya orang membuang sampah bercampur dalam satu wadah. Padahal, masing-masing jenis limbah penanganannya tidak sama. Masing-masing limbah harus terpisah dan wadah sampahnya model yang tertutup,” jelas Siti Kurnia yang sering disapa Nia.
Nia memberikan tips membuang sampah infeksius seperti masker. “Sebelum dibuang, masker digunting dan masukkan dalam wadah sampah plastik. Jika tempat sampahnya sudah terisi 2/3 bagian, tutup/ikat wadah plastik sampah tersebut. Kemudian beri label dengan tulisan “limbah infeksius.” Mekanisme pembuangan limbah infeksius seperti ini dapat mencegah penularan penyakit dan membantu memudahkan petugas kebersihan dalam memilah sampah.”
Untuk membersihkan barang-barang di rumah, gunakan disinfektan. Jenis cairan disinfektan sudah banyak tersedia di pasar dan minimarket dengan harga terjangkau. Pilihlah yang mengandung Sodium hypochlorite berkadar 5% (biasanya terdapat pada cairan pemutih dan pembersih lantai), atau yang mengandung Hydrogen peroxide H2O2 kadar 0.5%. Cairan desinfektan juga bisa dibuat sendiri, dengan perbandingan bahannya 1:9. Jadi, 1 tutup botol sodium hypochlorite dilarutkan dengan 9 tutup botol air.
Proses pembersihan ada tiga kategori yaitu : (1) cleaning, proses yang dilakukan untuk menghilangkan materi organik dan anorganik pada permukaan barang; (2) disinfeksi, proses yang dilakukan untuk menghilangkan mikroorganisme, dan (3) dekontaminasi, proses yang dilakukan untuk menghilangkan organisme sampai ke spora.
Biasanya yang dilakukan di rumah yaitu cleaning dan disinfeksi, contohnya membersihkan lantai. “Sebaiknya dilakukan rutin setiap hari, termasuk membersihkan bagian-bagian permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu. Disarankan, dalam proses pembersihan dilakukan secara berurutan dari area yang tinggi seperti plafon ke area rendah seperti lantai. Pilih juga area yang lebih bersih terlebih dulu kemudian baru daerah yang kotor. Misalnya mulai dari kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.
Ketika bersih-bersih, gunakan lap microfiber. Jenis lap ini lebih bagus dalam mengikat kotoran. Semprot lap dengan cairan disinfektan lalu lakukan pembersihan dengan arah sejajar. Pastikan menjangkau seluruh permukaan.
Terkait keamanan bagi orang yang melakukan pembersihan, sebaiknya jangan lupa gunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan karet, apron plastik dan sepatu tertutup. Karena cairan disinfektan yang digunakan tergolong bahan B3 yang memiliki efek samping.