YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Prof. Dr. H. Chairil Anwar, Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammdiyah menandaskan agar mahasiswa tidak alergi terhadap politik. Sebab politik memiliki peranan penting untuk mengubah masa depan bangsa.
Chairil Anwar mengemukakan hal tersebut pada Kuliah Umum Program Pengenalan Kampus (P2K) bagi mahasiswa baru 2018 Gelombang II di Masjid Islamic Center Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Selasa (4/9/2018). P2K Gelombang kedua ini diikuti kurang lebih 3.000 mahasiswa baru yang berasal dari seluruh Indonesia.
Lebih lanjut Chairil Anwar mengatakan dirinya sangat kuatir jika anak muda yang memiliki kemampuan intelek tinggi tidak peduli terhadap politik. Sehingga di masa depan bangsa Indonesia akan dikuasai oleh orang-orang yang tidak memiliki pendidikan yang baik. Hal ini tentu akan berdampak buruk terhadap masa depan bangsa.
Karena itu, Chairil Anwar mendorong mahasiswa baru UAD yang memiliki passion sebagai pemimpin akan lebih baik masuk ke dunia politik. “Sebagai latihan kepemimpinan, mahasiswa bisa masuk BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa, red). Di sini mahasiswa bisa melatih diri menjadi seorang pemimpin,” kata Chairil.
Setelah lulus, mahasiswa yang telah memiliki kemampuan memimpin bisa masuk partai politik (Parpol). “Keberadaan Parpol sangat penting. Mahasiswa yang mempunyai pasion bisa masuk partai apa saja. Silakan. Saya tidak mempersoalkan partainya, tetapi itu sebagai wadah beraktualisasi diri,” tandas Chairil.
Chairi juga berpesan agar mahasiswa baru UAD memiliki jiwa dan semangat heroik, serta rasa kebersamaan. Sebab hanya dengan semangat dan rasa kebersamaan yang kuat, segala permasalahan bangsa dapat diatasi. “Sekarang semangat heroikisme itu dikaitkan dengan jiwa kepemimpinan yaitu membangun ekonomi,” kata mantan Dekan FMIPA UGM ini.
Sementara Dr Abdul Fadlil, MT, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Pemberdayaan Alumni UAD mengatakan mahasiswa UAD memiliki kesempatan untuk belajar menjadi pemimpin. Salah satunya, UAD memiliki kegiatan pemilihan umum (Pemilu) untuk memilih presiden mahasiswa.
Selama ini, antusiasme mahasiswa untuk berpolitik di kampus sangat minim. Namun dalam Pemilu Presiden Mahasiswa UAD beberapa waktu lalu, animo mahasiswa untuk menyalurkan aspirasinya sangat tinggi. Prosesi Pemilihan Presiden Mahasiswa ini sebagai pembelajaran bagi mahasiswa berpolitik di lingkungan kampus.
“Animo mahasiswa UAD pada Pemilihan Presiden Mahasiswa beberapa waktu lalu mencapai 6.000. Padahal sebelumnya hanya 300-an mahasiswa. Pemilu berjalan lancar dan presiden terpilih juga diterima semua kalangan,” kata Fadhil.