27.3 C
Jakarta

Sekitar 3,3 Juta Penduduk Indonesia Masih Buta Aksara

Baca Juga:

JAKARTA – Masih ada sekitar 3.387.035 penduduk Indonesia yang mengalami buta aksara. Mereka umumnya berada di daerah kantong-kantong kemiskinan.

Meski jumlahnya relatif kecil hanya 2,07 persen dari total jumlah penduduk Indonesia usia dewasa, tetapi menuntaskannya bukan masalah mudah. Sangat mustahil Indonesia akan mampu menuntaskan angka buta aksara hingga nol persen.

Sebagai perbandingan saja, Amerika Serikat yang merupakan negara maju, masih menyisakan 0,5 persen penduduknya buta aksara.

“Justeru kita sudah mencapai bagian yang sulit, penurunannya akan sangat lambat dibanding ketika data buta aksara masih besar,” kata Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud Harris Iskandar di sela taklimat media terkait Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) 2018 yang akan dilaksanakan 8 September 2018 di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Selasa (4/9).

Penduduk buta aksara yang kini tersisa, tidak hanya sulit dari segi akses literasi, tetapi juga kondisi sosial ekonominya yang berada dibawah garis kemiskinan. Lebih dari 2/3 penduduk buta aksara atau sekitar 2.258.990 orang  adalah kaum perempuan.

Upaya mengurangi jumlah penduduk buta aksara, saat ini Kemendikbud terus menerapkan berbaga ide dan inovasi. Seperti program kampung literasi, gerakan literasi keluarga, gerakan Indonesia membaca dan lainnya.

Kemendikbud juga telah merumuskan upaya penuntasan buta aksara dengan memprioritaskan pada daerah-daerah merah, komunitas adat terpencil, dan daerah 3T.

Adapun 11 propinsi penyumbang buta aksara tertinggi di Indonesia. Propinsi tersebut berturut-turut adalah Papua (28.75 persen),NTB (7,91 persen), NTT (5,15 persen), Sulawesi Barat (4,58 persen), Kalbar (4,5 persen), Sulawesi Selatan (4,49 persen),Bali (3,57 persen), Jawa Timur (3,24 persen), Kalimantan Utara (2,9 persen), Sulawesi Tenggara (2,74 persen) dan Jawa Tengah (2,2 persen).

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!