BEIJING, MENARA62.COM – Masyarakat China membutuhkan masker hingga 60 juta helai per hari untuk menghindari penularan corona virus. Dari jumlah tersebut, baru bisa disediakan sekitar 20 juta helai masker.
“Kebutuhannya mencapai 50-60 juta masker per hari, sementara pasokannya masih sekitar 20 juta,” kata General Manager Lanhine Corp Cao Jun dikutip media resmi setempat, seperti dtulis oleh Antara, Sabtu (25/1/2020).
Lanhine merupakan perusahaan yang menyediakan masker dan peralatan perlindungan wajah yang berkantor pusat di Provinsi Zhejiang. Untuk memenuhi kebutuhan masker tersebut, Lanhine terpaksa memanggil para karyawan yang sudah bersiap mudik tahun baru Imlek untuk kembali bekerja dengan upah empat kali lipat dibanding hari biasa.
Jika belum bisa terpenuhi dengan masker dalam negeri, bisa jadi China harus impor masker terutama yang berstandar N95 yang biasa digunakan tenaga bedah medis.
Menurut Cao, perusahaannya telah menerima pesanan 100 juta, sedangkan selama musim libur Imlek kapasitas produksinya ditingkatkan menjadi 400 ribu helai per hari yang semuanya telah dikirimkan ke sejumlah rumah sakit.
Permintaan di pasaran umum juga melonjak tajam, terutama untuk merek 3M dan Honeywell. Lonjakan permintaan masker ini persis saat wabah SARS terjadi di China pada 2003, wabah flu burung 2009, dan polusi udara terparah pada 2013-2014.
3M merupakan produk Amerika Serikat yang sangat populer di China. Bahkan platform e-dagang Taobao dan JD.com kewalahan memenuhi permintaan konsumen.
Harganya pun naik 3 yuan menjadi 40 yuan (Rp80.000) per helai. Padahal Alibaba Group selaku pengelola Taobao sudah meminta kliennya untuk tidak menaikkan harga jual masker.
Sampai saat ini 830 orang di 29 provinsi dan daerah di China dinyatakan terpapar virus yang dinamai 2019-nCoV oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan 1.072 orang berstatus terduga.
Di antara jumlah itu, terdapat 34 orang diizinkan meninggalkan rumah sakit. Sebanyak 25 pengidap virus tersebut meninggal dunia, 24 di antaranya berasal dari Provinsi Hubei dan seorang lagi dari Provinsi Hebei.