MADIUN, MENARA62.COM – Pandemi Covid-19 yang mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan, tidak lantas membuat kreativitas menjadi mandeg. Justeru situasi yang serba dibatasi ini menjadi sebuah tantangan bagi siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur untuk berkreasi. Di bawah bimbingan guru-guru, para siswa di sekolah tersebut berhasil menciptakan mobil listrik (Moblist) untuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Kepala SMK Model PGRI 1 Mejayan, Drs Sampun Hamdan MM menyebutkan Moblist tak sekedar menjadi media praktikum bagi siswa-siswa SMK yang dipimpinnya. Ini adalah mobil berteknologi listrik yang sangat ramah lingkungan yang didesain sebagai salah satu solusi menghadapi pandemi Covid-19, baik bagi siswa SMK maupun masyarakat umum lainnya.
“Di tengah pandemi Covid-19, kami menawarkan sebuah solusi bagi masyarakat yang ingin mencoba peluang berwirausaha melalui Moblist. Ini adalah kendaraan berteknologi tinggi yang ramah lingkungan dan mudah operasionalnya,” kata Sampun Hamdan.
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang telah membuat sebagian kegiatan pembelajaran dilakukan dari jarak jauh (PJJ) tak lantas menghambat kreativitas siswa. Melalui metode pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19, siswa tetap dapat melakukan praktikum dan belajar sesuai target.
Rancang bangun Moblist itu sendiri diakui Sampun, bermula dari gagasan pembuatan kereta cinta atau sepeda cinta dengan sumber tenaga geraknya ayunan kaki manusia. Tetapi ternyata sepeda cinta secara profit kurang mendukung untuk menggeliatkan roda ekonomi dimasa pandemi Covid-19.
“Itu sebabnya, pembuatan kereta cinta dialihkan ke produk yang lebih kreatif dan lebih berdaya guna berupa moblist SMK untuk UMKM,” lanjut Sampun.
Adapun rancang bangun Moblist yang diciptakan siswa-siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan tersebut terdiri atas 7 rancang bangun, meliputi rancang bangun empat buah roda, rancang bangun sistem kemudi, rancang bangun sasis atau rangka dasar, rancang bangun breaksystem, rancang bangun body, rancang bangun kelistrikan dan rancang bangun pemindahan tenaga dari motor listrik ke roda penggerak.
Moblist yang sudah meluncur ke pasaran tersebut dibandrol seharga Rp20 juta per unit. Moblist dapat dimanfaatkan oleh masyarakat antara lain untuk kedai nasi pecel, snack & coffee shop, Sahara Mart, bengkel servis keliling, electrical instalation maintenance dan usaha lainnya.
Sampun mengatakan pandemi Covid-19 kini bukan lagi sebatas masalah krisis kesehatan dan krisis sosial. Imbas dari pandemi virus corona tersebut juga merambah ke masalah ekonomi. Dimana para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) secara otomatis kehilangan sumber keuangan keluarga.
Bagi Sampun, mobil listrik yang dirakit siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan bukan sekedar membuat siswa memiliki ketrampilan kerja yang mumpuni. Moblist ini juga dapat mendukung masyarakat yang ingin banting stir menjadi wirausaha setelah terpaksa kehilangan pekerjaannya sebagai imbas pandemi Covid-19.
“Dengan semangat juang ‘Sulit Tapi Bisa, Bukan Bisa Tapi Sulit’, SMK Model PGRI 1 Mejayan siap memberikan solusi jitu bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,” tukas Sampun.
Hingga kini, SMK Model PGRI 1 Mejayan telah menjalin mitra dengan 72 desa di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Diharapkan program kemitraan tersebut akan semakin meningkatdan berkualitas dengan diluncurkannya Moblist karya siswa SMK Model PGRI I Mejayan.