SOLO, MENARA62.COM — Masih berlanjut, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) gelar Safari Ramadan ketiga Senin (25/3), yang berlokasi di Ruang Seminar F Kedokteran Lantai 5, Kampus 4 UMS. Acara ini dihadiri oleh dosen dan tenaga pendidik (tendik) dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Farmasi (FF), Muhammadiyah Medical Centre (MMC), dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG).
Acara dibuka oleh Sekretaris Rektor Prof. Dr. Anam Sutopo, S.Pd., M.Hum., kemudian dilanjut dengan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) oleh Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si.
Dalam tausiyahnya, Anif menyinggung terkait i’tikaf, salah satu kegiatan ibadah sunnah yang dilakukan di masjid pada sepuluh terakhir bulan Ramadan. Dirinya mengajak para peserta Safari Ramadan untuk tetap melakukan i’tikaf di tengah kesibukan masing-masing.
“Kita usahakan menjalankan sunnah ini minimal satu jam di masjid, syukur bisa lebih lama lagi supaya nanti kita bisa mendapat rahmat dari Allah,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Rektor UMS tersebut menghimbau kepada seluruh peserta Safari Ramadhan agar tidak menyentuh kegiatan syirik dalam bentuk apapun.
“Ada golongan orang yang masuk surga tanpa hisab, bahkan bisa diusulkan oleh malaikat kepada Allah untuk memasukkannya ke dalam surga. Syaratnya adalah tidak pernah berbuat syirik sekecil apapun,” ujar Anif dalam tausiyahnya.
Pada kesempatan yang sama, Anam Sutopo menyampaikan bahwa AIK akan terus digembleng kepada warga Muhammadiyah.
“Tidak sekedar untuk urusan mendapat gaji dan upah, tetapi juga ada Kemuhammadiyahan dan persyarikatan yang harus kita kembangkan di daerah kita masing-masing,” tutupnya.
Safari Ramadhan kali ini juga melakukan penggalangan dana untuk korban banjir Kabupaten Demak.
Kepala Biro Kemahasiswaan UMS, Ir. Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T., mengatakan dalam sesi wawancara singkat tentang luaran dari penggalangan dana ini.
“Jadi ini sudah menjadi tradisi di UMS, bahwa ketika terjadi suatu kejadian luar biasa yang menimpa saudara-saudara kita yang mengalami musibah, kita sentiasa ikut peduli,” ungkap Kholid.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengatakan bahwa kegiatan ini telah dikoordinasikan oleh Rektor dengan Bupati Demak terkait adanya daerah-daerah dan ditemukan tiga kecamatan dengan kondisi paling terdampak. Selanjutnya, universitas juga akan mengirimkan sejumlah relawan dari mahasiswa.
“Sudah dikoordinasikan dengan internal, terkait penggalangan dana ini juga akan melibatkan mahasiswa yang berasal dari Demak, karena dirasa akan lebih paham kondisi di daerah tersebut dan rasa empatinya tentu lebih tinggi,” pungkasnya. (*)