27.7 C
Jakarta

Dapat Izin OJK, Restock.ID Jadi Fintech Pertama Tawarkan Pembiayaan Berbasis Inventori bagi UKM

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Platform Peer-to-Peer Lending (P2PL) Restock.ID sudah mengantongi izin resmi dan penuh oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan salinan keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-52/D.05/2021 tanggal 2 Juni 2021.

Co-Founder & CEO Restock.ID Tiar N Karbala menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dukungan OJK sehingga Restock.ID telah mendapatkan izin usaha permanen. Restock.ID akan menjawab kepercayaan ini dengan berusaha untuk menjadi platform fintech yang berfokus kepada usaha kecil dan menengah (UKM) dan terus tumbuh sesuai dengan kebutuhan klien.

“Di saat dimana kebutuhan finansial pengusaha sangatlah beragam, Restock.ID berkomitmen untuk mengembangkan produk keuangan terbaik bagi klien di seluruh Indonesia,” ujar Tiar, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (19/7/2021).

Ia mengatakan, perusahaan juga memiliki misi dalam melakukan optimalisasi data dan teknologi. Sehingga bisa memberikan akses pembiayaan lebih cepat, mudah dan terjangkau bagi para pelaku usaha modern.

“Dengan membangun sistem pembiayaan digital yang berorientasi kepada end-user dan juga closed-loop, kami ingin memberikan sebuah alternatif fasilitas kredit non-predatory yang mudah diakses oleh borrower dengan memberikan jaminan berbentuk inventori. Sehingga, di sisi lain juga memberikan keamanan dan kenyamanan yang lebih bagi para lender,” pungkasnya.

Restock.ID telah menyalurkan lebih dari Rp370 miliar atau mengalami peningkatan hingga 2700% sejak Desember 2019 kepada lebih dari 80 UKM di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Tingkat recurring borrower Restock.ID mencapai 60 persen, tingkat pengembalian atau return kepada lender rata-rata di 20 persen per tahun, dan tingkat keberhasilan bayar (TKB) masih terjaga di level 100 persen.

Menurutnya, perkembangan industri e-commerce di Indonesia masih belum diimbangi dengan akses kepada pendanaan yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan usaha. Padahal, di tengah badai pandemi Covid-19, infrastruktur digital menjadi kunci untuk dapat terus mengembangkan usaha.

“Dengan membangun ekosistem usaha yang berfokus pada inovasi digital dan supply chain, terutama di sektor e-commerce, kami bukan hanya menawarkan solusi pembiayaan, namun juga akses terhadap tools yang tepat dari rekan usaha kami agar klien kami dapat melakukan growth hacking,” paparnya.

Tiar menambahkan, sejumlah klien UKM Restock.ID terbilang sukses karena berhasil meningkatkan penjualan hingga 8 kali lipat sepanjang tahun 2020, dan akan tetap memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan arahan dan petunjuk sebagaimana diatur dalam POJK 77 tahun 2016.

“Pada 2021 ini, Restock akan melakukan pengembangan usaha yang ditujukan untuk membangun sistem penilaian kredit berbasis Machine Learning dan Artificial Intelligence (AI) untuk mempercepat proses go to market dalam menjaring UKM-UKM potensial di Indonesia,” ucapnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!