SOLO, MENARA62.COM – Sebanyak 18 siswa putra dan putri dari kelas 7 yang belum bisa membaca Al Qur’an diwajibkan mengikuti Daurah Iqro’. Kegiatan Dauroh Iqro’ ini diadakan mulai tanggal 5 Februari 2023 hingga 20 Februari 2023 Ahad hingga Senin.
Penyelenggaraannya diadakan menjadi 3 angkatan agar efektif pada pencapaian targetnya, yakni dapat membaca Al Qur’an. Pada angkatan pertama ini diadakan tanggal 5 dan 6 Februari 2023. Pada angkatan pertama sebanyak 5 santri putra mengikuti Dauroh Iqro di MBS (Muhammadiyah Boarding School) Hamka lantai 4 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Peserta berasal dari berbagai tingkat Iqro mulai dari Iqro’ 2 hingga Iqro’ 5. Menurut wakil kepala sekolah bidang Al Islam dan kemuhammadiyahan Isa Alfajri, Lc, M.Pd mengatakan kegiatan ini diadakan sebagai sarana memberantas buta huruf Alquran di kelas 7.
Sehari-hari di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta diadakan tadarus pagi untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa baik dari Iqro menuju Al Qur’an ataupun Al Qur’an agar menambah hafalannya. Namun, dalam waktu 1 semester masih ada siswa yang berada di tataran Iqro’ sehingga perlu diadakan Daurah Iqro’ untuk meningkatkan kemampuan para siswa yang masih berada di tahap Iqro.
Selain itu pada Dauroh Iqro’ putra ada pengecekan adzan dan iqomah peserta, hingga pemakaian sarung secara rapi dalam ibadah sholat. SMP Muhammadiyah 1 sendiri memiliki target kelas 7 untuk dapat menyelesaikan Iqro’ sehingga di kelas 8 keseluruhan siswa sudah berada di tingkat Al Qur’an. Setelah proram ini siswa akan tetap dipantau melalui tadarus pagi untuk melihat perkembangannya. Bila setelah Tes Sumatif Tengah Semester dua masih belum pada tahap Al Qu’an maka akan mengikuti dauroh Iqro’ kembali.
Pada sesi penutupan angkatan pertama, pengajar Umair Akmal Asshidiqi, S.PdI berpesan pada para peserta. “ Perlu adanya komitmen bagi para peserta didik untuk istiqomah dalam membaca atau belajar Al Qur’an. Maka dari itu adanya daurah Iqro gambaran bagi mereka untuk belajar membaca Al Qur’an secara istiqomah, karena dalam membaca Al Qur’an dengan lancar perlu kesadaran diri pada peserta didik untuk istiqomah bila tidak akan sulit dalam memperbaiki bacaan Alquran,” jelasnya.(*)