29.2 C
Jakarta

Digelar di Tengah Pandemi, Jumlah Peserta Anugerah Kihajar 2020 Alami Peningkatan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud kembali menggelar Anugerah Kihajar. Kegiatan yang rutin dilakukan sejak tahun 2006 tersebut menjadi ajang bagi siswa, guru dan masyarakat pendidikan untuk meningkatkan kompetensinya dibidang TIK.

Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Muhammad Hasan Chabibie, dalam taklimat media, Jumat (4/12/2020) menjelaskan Anugerah Kihajar menjadi kegiatan yang selalu dinantikan setiap siswa, guru dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Anugerah Kihajar terdiri dari kegiatan Kita Harus Belajar (Kihajar), Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) dan Membuat bahan TIK (MembaTIK).

“Kegiatan ini kita kemas dengan model kompetisi melalui beberapa tahapan,” kata Hasan Chabibie.

Menurutnya Anugerah Kihajar 2020 adalah bagian dari upaya Kemendikbud untuk tetap menjaga nyala api semangat belajar para peserta didik di tengah pandemi Covid-19 yang melanda tanah air. Kegiatan ini sekaligus juga menjadi ruang bagi guru dan siswa untuk berekspresi dan berkolaborasi.

Hasan Chatib mengatakan lebih dari 60 juta pelajar di Indonesia terdampak pandemi Covid-19. Mereka harus belajar dalam kondisi yang sering kali terbatas sarana dan prasarana terutama terkait jaringan internet dan kendala lainnya. Itu sebabnya di luar kebijakan besar yang dilakukan Kemendikbud, Pusdatin juga melakukan agenda besar berupa anugerah Kihajar 2020.

Diakui meski berlangsung di tengah pandemi Covid-19, kegiatan Kihajar 2020 tetap diminati oleh para siswa, guru dan masyarakat pendikan bahkan tercatat terjadi peningkatan secara signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kegiatan Kihajar 2020 diikuti sebanyak 65. 555 siswa dari dalam maupun luar negeri dengan berbagai jenjang,” tambahnya.

Kihajar 2020 hadir dengan tiga varian baru, dengan tujuan memperluas akses dan kesempatan peserta untuk berpartisipasi, mulai dari Kihajar untuk para siswa, Kihajar TIK Talks sebuah webinar mengangkat isu permasalahan pendidikan daerah dengan menghadirkan narasumber yang berasal dari praktisi Pendidikan, ahli pembelajaran dan juga pengembang teknologi pembelajaran di 10 Provinsi, dan Kihajar Explorer yang dikemas dalam edutainment yang mengajak Gen Kihajar dari berbagai jenjang memanfaatkan konten Rumah Belajar, TV Edukasi dan Suara Edukasi melalui Instagram tvedukasi_kemdikbud

Dari tahapan yang dilakukan tercatat 301 GEN KIHAJAR dinyatakan lolos babak final yang kemudian diseleksi kembali menjadi 10 terbaik dan 5 video terbaik dari masing-masing jenjang pendidikan.

Sementara ajang membuat bahan TIK (MembaTIK) yang merupakan lomba membuat media pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bagi guru, siswa, mahasiswa dan khalayak umum diikuti sebanyak 392 peserta. MembaTIK terdiri dari beberapa kategoi perlombaan seperti video pembelajaran, multimedia interaktif, game edukasi, augmented reality (AR), dan motion grafik.

Untuk jenis Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) yang melibatkan guru-guru dari mulai tingkatan jenjang TK/PAUD hingga SMA/SMK sederajat, tahun ini tercatat diikuti sebanyak 70.312 peserta. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai 28.624 peserta.

Setelah melakukan rangkaian penugasan di empat level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi akhirnya terjaring sebanyak 1.020 peserta yang berasal dari 34 provinsi dengan masing-masing 30 peserta pada tiap provinsi. Peserta yang lulus di level empat yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO sudah mendapatkan gelar sebagai Sahabat Rumah Belajar (SRB).

Para SRB kembali di seleksi dengan menyosialisasikan produk-produk Pusdatin Kemendikbud kepada rekan sejawat. Pemanfaatan Rumah Belajar, TV Edukasi, dan Suara Edukasi disosialisasikan secara daring maupun tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan. SRB berbagi di kala pandemi isukses menginspirasi rekan pendidik lainnya untuk tetap menjaga Nyala Api Belajar.

Dari level empat, SRB dikerucutkan menjadi lima besar pada tiap provinsi hingga terpilih 40 peserta yang layak menjadi Duta Rumah Belajar (DRB) 2020.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!