29.2 C
Jakarta

Digital Export Showcase Diresmikan, Pajang 198 Produk Ekspor Mahasiswa

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Prof Nizam meresmikan Digital Export Showcase sebagai Galeri Produk Ekspor Mahasiswa Program Kampus Merdeka Studi Independen Menjadi Eksportir Baru 4.0 tahun ajaran 2021/2022, Kamis (13/01/2022). Galeri Produk Ekspor tersebut menampilkan 198 produk ekspor mahasiswa yang dihasilkan oleh 777 mahasiswa dari 223 perguruan tinggi seluruh Indonesia.

“Mereka merupakan peserta Program Kampus Merdeka SIB Menjadi Eksportir Baru 4.0 pada Semester Gasal tahun ajaran 2021/2022 yang dilaksanakan Sekolah Ekspor sebagai mitra Program Kampus Merdeka Dikti,” kata Prof Nizam dalam sambutannya.

Nizam mengingatkan bahwa Indonesia pernah menjadi negara top eksportir dunia terutama untuk hasil bumi seperti lada, cengkeh dan lainnya. Tetapi saat ini Indonesia terjebak dalam situasi menjadi importir bahan pangan dengan nilai yang cukup besar.

“Mengapa sekarang jadi negara importir pangan? Inilah persoalan yang harus dijawab oleh adik-adik mahasiswa,” jelas Prof Nizam.

Menurutnya potensi pasar ekspor terutama bahan pangan masih sangat terbuka lebar. Mahasiswa peserta Sekolah Ekspor perlu menggai konsumen produk ekspor ini. “Di sekolah Espor, para peserta diajari bagaimana mencari konsumen, bagaimana bekerjasama, membangun networking, menciptakan pasar,” tukas Prof Nizam.

Tentu saja, jelas Prof Nizam, untuk menjadi seorang eksportir tidak bisa dilakukan dengan cepat dan singkat. Dibutuhkan proses yang cukup panjang dengan berbagai tantangan yang ada. “Itu mengapa kerjasama dan kolaborasi sangat penting. Kerjasama akan membuat kita bisa saling melengkapi satu dengan yang lainnya,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Sekolah Ekspor Dr. Handito Hadi Joewono mengatakan pada Semester Genap 2022, Sekolah Ekspor kembali mendapat kepercayaan dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dikti untuk menyelenggarakan pembelajaran ekspor di luar kampus dengan nama “Digital Export”. “Program ini bisa diikuti oleh mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia dan minimal sudah masuk Semester 5,” jelas Handito.

Menurutnya, di tengah situasi pandemi sekarang ini, menjadi eksportir adalah pilihan atau orientasi karier yang sangat menantang, yang tentunya menyatu dengan karakteristik generasi muda. Namun disadari bahwa upaya memunculkan eksportir baru, khususnya dari kalangan muda, tidak dapat dilakukan secara instan. Dibutuhkan komitmen, etos bisnis, pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni serta penguasaan teknologi digital di era perdagangan dunia yang semakin online.

Digital Ekspor

Generasi muda jaman sekarang, terutama para mahasiswa,lanjut Handito, sedang menikmati program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digagas Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Ristek RI.  Dan begitu diberi kesempatan mengepresikan kemerdekaannya melalui program magang dan studi independen, lebih dari seratus ribu mahasiswa bersegera mendaftar untuk memperebutkan belasan ribu kesempatan belajar di luar kampus.

Pada Semester genap 2022, Program Kampus Merdeka Studi Independen Bersertifikat yang dilaksanakan Sekolah Ekspor mengambil tema “Digital Export” yang memberi penekanan lebih besar pada pendayagunaan teknologi digital dalam pengembangan ekspor, sehingga memberi kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat luas khususnya bagi kalangan perguruan tinggi untuk menjadi eksportir sebagai bagian dari program akselerasi mencetak 500.000 eksportir baru yang digagas oleh Sekolah Ekspor bersama beberapa asosiasi usaha dan KADIN.

Pada peresmian Digital Export Showcase sebagai Galeri Ekspor Produk Mahasiswa, juga dilakukan pelepasan ekspor perdana produk mahasiswa SIB Kampus Merdeka peserta Sekolah Ekspor ke Taiwan, Pakistan dan Jepang yang dikirim melalui Pos.

Dalam rangkaian program “Digital Export  2022” untuk mengefektifkan pembelajaran bagi mahasiswa dan kalangan perguruan tinggi untuk menjadi eksportir baru dengan mendayagunakan teknologi digital, Sekolah Ekspor menerbitkan Digital Export Catalog versi virtual dan printed yang menampilkan produk-produk ekspor mahasiswa SIB Kampus Merdeka, selain juga penyelenggaraan konferensi, pameran dan business matching di dalam dan luar negeri sepanjang tahun 2022.

Melalui Program Kampus Merdeka Studi Independen Bersertifikat “DIGITAL EXPORT” yang diselenggarakan oleh Sekolah Ekspor pada semester genap 2022, diharapkan kembali akan tercetak setidaknya 500 eksportir baru dan dhasilkan lebih dari 200 produk siap ekspor untuk memasuki pasar global.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!