YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) baru saja menyelenggarakan seminar pakar pada Selasa (28/06) di ruang Multimedia Ilmu Komunikasi UMY. Seminar pakar menghadirkan Komisaris Transmedia Dr. Ishadi SK, M.Sc.
Dalam seminar pakar kali ini, topik yang diangkat adalah Digitalisasi Televisi. Menurut Ishadi, digitalisasi televisi perlu dilakukan secara masif. “Digitalisasi televisi perlu dilakukan, banyak negara di luar sana yang melakukan hal tersebut dan di Indonesia perlu dilakukan hal serupa secara masif,” terangnya. Ishadi juga mengungkapkan bahwa televisi digital ini memberikan benefit yang bagus daripada televisi analog.
“Kalau televisi analog ini sudah tidak berlaku lagi seharusnya, dari segi sistem, budget dan lainnya lebih menguntungkan televisi digital. Dari segi efisiensi penggunaan frekuensi saja, 1 kanal frekuensi bisa digunakan untuk 12 saluran televisi, sehingga pelaku industri bisa mendapatkan efisiensi biaya pemancaran,” sambungnya.
Dalam penerapannya, Indonesia sangat terlambat melakukan migrasi dibanding negara lain, khususnya negara negara ASEAN, sehingga perlu dilakukan kebijakan percepatan migrasi siaran televisi digital. Berkenaan dengan hal tersebut Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan melakukan percepatan migrasi sistem penyiaran televisi digital, dan mulai Oktober 2022. Kominfo memutuskan semua siaran akan berpindah dari televisi analog ke televisi digital.
Ishadi juga mengatakan bahwa televisi digital sudah sangat cocok diterapkan di Indonesia. “Masifnya kemajuan teknologi dan revolusi industri yang serba digital, apalagi sekarang begitu mudahnya akses terhadap internet menurut saya televisi digital sudah sangat cocok untuk diterapkan dan Indonesia sudah cukup siap untuk ini jika ditinjau dari kemajuan teknologi,” imbuhnya.
Dalam paparan materinya, Ishadi menjelaskan bahwa migrasi sistem penyiaran televisi digital harus segera dilakukan karena terkait dengan kepentingan banyak pihak, baik itu kepentingan dari pemerintah, publik, industri penyiaran maupun industri telekomunikasi.
Program Studi Ilmu Komunikasi UMY memiliki peminatan broadcasting untuk mahasiswa, beserta dua peminatan lainnya yaitu advertising dan public relations. Seminar pakar ini merupakan bentuk pembangunan iklim akademis bagi mahasiswa agar siap masuk ke dunia kerja profesional. “Dengan datangnya pakar di kampus, kami harapkan mahasiswa lebih memiliki perspektif yang lebih luas,” ujar Fajar Junaedi, kaprodi Ilmu Komunikasi UMY. (RM)