PURWOREJO, MENARA62.COM – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah dalam rangka membina dan mengembangkan potensi kader Pemuda Muhammadiyah dalam minat, bakat dan kemampuan belanegara, wawasan kebangsaan kader Pemuda Muhammadiyah melalui Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM), menyelenggarakan Pendidikan Kilat Khusus Pimpinan (DIKLATSUSPIM) pada Jumat-Ahad (29-31/10) yang dipusatkan di Batalyon Infanteri (Yonif) MR 412/BES, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Disampaikan oleh Andika Budi Riswanto, SH. Komandan KOKAM Jawa Tengah bahwasanya peran pemuda tidak bisa dipungkiri merupakan pondasi yang mendasar dalam suatu peradaban, dan tidak terkecuali dalam suatu negara.
Dengan adanya pemuda yang memberikan warna positif bagi negara, tentunya akan memberikan nilai positif bagi masa depan suatu bangsa. Salah satunya adalah program bela negara yang dicanangkan Kementerian Pertahanan.
“Kegiatan ini agenda lama tetapi baru dapat terlaksana saat ini karena pandemi tentunya. Agar program dapat terlaksana dimana ini merupakan salah satu pengkaderan dan juga meningkatkan kemampuan teman-teman KOKAM, tidak hanya KOKAM tetapi juga pimpinan Pemuda Muhammadiyah dari tingkat daerah hingga wilayah. Harapan mampu menggairahkan kembali kegiatan pemuda dan KOKAM,”ungkap Andika.
Hadir dalam agenda Juru Bicara Kementerian Pertahanan RI Dahnil Anzar Simanjutak, Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Komandan Kodim Batalyon Infanteri (Yonif) MR 412/BES Letkol Inf Lukman Hakim, Kasat Binmas Polres Kompol Prayogo Setyabudi SH,, Perwakilan Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah H. Dandung Danadi, Ketua PD Muhammadiyah Purworejo Drs. H. Pujiono dan tokoh lainnya.
Dalam sambutan yang sekaligus membuka secara resmi agenda, H. Dandung Danadi menekankan posisi pemuda yang mempunyai peranan yang signifikan dalam perubahan peradaban di Indonesia.
“Saya berharap dengan DIKLATSUSPIM ini semakin tebal komitmen tekad teman-teman Pemuda Muhammadiyah untuk memperkuat gerakan dakwah kita melalui berbagai macam kegiatan. Apapun di-back up oleh KOKAM. Dakwah Islam melalui Persyarikatan Muhammadiyah,”jelas Dandung Danadi.
Penguatan yang diberikan kepada para peserta yakni Al Islam & Kemuhammadiyahan, Sejarah Pemuda Muhammadiyah & KOKAM, Kesamaptaan, Trilogi KOKAM,Tupoksi KOKAM, Manajemen Organisasi, PBB, Manajemen Opini dan Isu, Manajemen Konflik, Strategi Dakwah, Manajemen Psikologis dan Dinamika Kelompok.
Bela negara telah memberikan angin segar dalam memperkokoh rasa kebangsaan, kesatuan dan memiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam peradaban mana pun kita akan melihat peranan pemuda berada dalam lini terdepan dalam perubahan.
Karena itulah penting sekali bilamana bela negara menitikberatkan sasarannya pada pemuda. Karena itulah pembinaan bela negara harus terus digemakan, dilaksanakan, dan dilakukan training atau pelatihan yang menyeluruh, sistematis, dan juga terarah dengan baik.
Sehingga sasaran bela negara yang menfokuskan pada pembinaan mental, disiplin, pemahaman kecintaan pada negara tertanam dengan kokoh di diri pemuda Indonesia.
Dalam kesempatan itu pula, Wabup Yuli Hastuti mengucapkan selamat datang kepada Pemuda Muhammadiyah se-Jawa Tengah, yang mengikuti diklatsuspim dan bela negara dalam rangka Milad KOKAM Ke 56.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota KOKAM dan seluruh kader Pemuda Muhammadiyah, yang sampai saat ini selalu hadir membantu masyarakat, mengerahkan relawan di saat masyarakat ditimpa bencana, termasuk di masa pandemi ini.
“Pemerintah Daerah tentunya tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan bantuan dari organisasi-organisasi kepemudaan, yang salah satunya Pemuda Muhammadiyah,” ungkapnya.
Wabup merasa sangat bersyukur karena di masa krisis seperti sekarang, seluruh elemen masyarakat berkolaborasi, bekerja sama, bergotong-royong, saling membantu mengatasi pandemi. Solidaritas dan semangat kolaborasi seperti ini perlu terus dbangun dan dikembangkan untuk menguatkan persatuan dan kesatuan Bangsa.
“Pemerintah Kabupaten Purworejo sangat mendukung agenda yang dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah yakni Diklatsuspim dan Bela Negara. Melalui pembinaan dan pengkaderan generasi muda secara terus menerus, kita akan dapat mengongsong masa depan yang lebih baik,” harap Yuli Hastuti.
Dijelaskan Dahnil Anzar Simanjutak bahwa mengacu pada UU 23 tahun 2019 tentang pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara, salah satunya berisi tentang komponen cadangan (Komcad), komponen pendukung dan sarana serta prasarana.
Organisasi seperti KOKAM dan organisasi lain adalah sarana paling efektif untuk menjadi pendukung supporting system dalam tatanan masyarakat, dan bisa menjadi early warning system untuk kondisi sosial sekitarnya.
Disampaikan bahwasanya sudah ditetapkan oleh Presiden, ada 2.500 anggota Komcad ditambah 500 dari Universitas Pertahanan. Itu dilatih selama 3 bulan di Rindam-Rindam di seluruh Jawa. Direncanakan di tahun 2022 rekrutmen Komcad akan kembali dilakukan di wilayah Jawa maupun luar Jawa kurang lebih untuk 2.500 lagi.
“Saya ingin berpesan kepada peserta DIKLATSUSPIM Jawa Tengah di Purworejo ini untuk terus berlatih dengan penuh semangat tentu berlatih ini dengan punya semangat merawat tauhid kemudian meninggikan ilmu kita dan tentu juga memperbanyak amal. Oleh sebab itu, teman-teman tetap berani tetap berkontribusi untuk Islam, tetap berkontribusi untuk bangsa dan negara,”harap Dahnil pada peserta.
Pelatihan yang dilaksanakan secara indoor dan outdoor dalam komplek Batalyon Infanteri (Yonif) MR 412/BES dengan diampu oleh instruktur-instrukturnya. (Akhmad M)