27.3 C
Jakarta

Diskusi “New Normal” Jubir Presiden Isi Webinar di Universitas Lambung Mangkurat

Baca Juga:

Banjarmasin – Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakulas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan (Kalsel) bekerjasama dengan Ikatan Alumni Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Kalsel, melaksanakan web seminar dengan tema “Fenomena New Epicentrum vs New Normal Life,” pada Jumat (15/05) pagi.

Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kalsel, Dr. H. Muh. Muslim, dosen Promosi Kesehatan FK ULM, Adi Nugroho, Ph. D.

Adapun penanggap para pembicara ialah ketua umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Didy Ariady, SKM., M.Kes. dan Prof Dr. dr. Syamsul Arifin M.Pd guru besar Kesehatan Masyarakat ULM.

Webinar sekaligus kuliah tamu ini dibuka oleh Rektor ULM, Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc. dengan dimoderatori oleh Hadrianti Lasari, SKM. MPH . Sutarto dalam sambutannya mengutarakan kekhawatirannya perihal tingkat penyebaran Covid-19 di Kalsel yang jadi salah satu tertinggi di Indonesia. sehingga dirinya menyambut gembira diskusi terkait pandemi ini yang menghadirkan pembicara dari pihak Istana. Menurutnya perguruan tinggi memang perlu selalu dilibatkan dalam memecahkan masalah termasuk pandemi Covid-19.

“Memang kita para akademisi harus turut terlibat dalam penanggulangan pandemi ini. Kami berterima kasih atas kehadiran pak Fadjroel Rachman, sinergi dengan perguruan tinggi dan akademisi memang sangat diperlukan saat ini,” jelasnya.

Sutarto mengatakan pemerintah pusat memerlukan banyak masukan dan tetap diberi apresiasi. Mengingat pemerintah mampu menahan angka penderita tidak seperti negara lain di dunia.

“Jumlah penduduk negara kita itu terbesar keempat di dunia, dibandingkan negara lain yang jumlah penduduknya lebih sedikit, kita merasa bersyukur karena upaya kita bersama cukup berhasil. Langkah cepat dan upaya yang dilakukan pemerintah pusat harus didukung oleh seluruh daerah dan masyarakat, sebab kurvanya secara nasional sudah mulai melandai.,” jelas guru besar Ilmu Matematika ini

Fadjroel Rachman yang menjadi pembicara pertama menjelaskan ada berbagai strategi penanggulangan Coivid-19 yang dilakukan pemerintah. Di fase New Normal atau kenormalan baru, pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin menginginkan fase ini menjadi katup penyelamat di masa pandemi.

“Tujuan kenormalan baru ialah menjaga kesehatan kolektif dan produkifitas ekonomi masyarakat agar hidup terus berlanjut. Agar interaksi dan aktivitas sosial nantinya tidak menyebabkan penyebaran Covid-19 maka perlu perubahan tata cara pengaturan berinteraksi. Namun, perubahan tata cara tersebut tetap berdasar pada protokol kesehatan,” ujarnya.

Menurut Fadjroel salah satu tantangan yang dihadapi ialah pengetahuan kritis masyarakat terhadap Covid-19 masih belum merata. Masih ada yang kadang menyepelekan wabah ini. Hal itu diperparah dengan tingkat kedisiplinan yang kurang patuh terhadap protokol kesehatan.

“Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mengadakan berbagai upaya membentuk kedisiplinan menuju kenormalan baru. Salah satunya melalui modal sosial, sebab secara umum, masyarakat Indonesia memiliki solidaritas sosial tinggi maka kami yakin dengan bantuan perguruan tinggi, para akademisi dan ahli keseahatan upaya membuat pengetahuan ini makin merata itu makin besar,” ujarnya.

Fadjroel pun meminta agar Universitas Lambung Mangkurat selalu terlibat dalam penanggulangan Covid-19 di Kalimantan Selatan. Demi menekan laju penyebaran Covid-19.

“Mudah-mudahan dengan pertemuan kita hari ini pembentukan kesadaran kritis tentang Covid-19 ini makin meluas di Kalimantan Selatan dengan dibantu oleh perguruan tinggi Universitas Lambung Mangkurat,” ujarnya.

Harapan tersebut disambut baik oleh tim gugus tugas Covid-19 Kalsel, Muh. Muslim. Menurutnya, pihak pemerintah daerah terus berkomunikasi dengan pakar dan akademisi untuk menekan laju penyebaran covid-19.

“Kami harap para pemerhati atau akademisi, seperti ikatan alumni kesehatan masyarakat dapat turun mengedukasi masyarakat. Diedukasi tentang New Normal,” ujarnya.

Muslim menambahkan saat ini pemprov Kalsel terus berusaha menambah fasilitas di rumah sakit rujukan dan alat tes.

“Saat ini pemerintah provinsi terus berusaha menambah fasilitas penunjang. Kami mengajak masyarakat mari bersama-sama memantapkan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) yang diinstruksikan presiden tahun 2017 menjadi keniscayaan yang harus kita sukseskan karena melalui Germas maka bisa menahan laju pandemi ini,” jelasnya.

Sementara itu Adi Nugroho menyampaikan seperti apa kehidupan di masa “New Normal”. Menurutnya dibutuhkan sikap menerima hadirnya virus Covid-19 di sekitar manusia. Namun, virus itu tetap harus dikontrol oleh manusia.

“Di fase New Normal kita harus legowo bahwa oke kita hidup dengan Covid-19 di sekitar kita. Tapi harus berada di posisi bahwa kita bisa mengontrol disease-nya bukan sebaliknya. Bagaimana caranya? Harus ada standar-standar baru yang diterapkan. Selain itu New Normal bukan pelonggaran dari PSBB apalgi kita akan kembali kepada kebiasaan semula,” jelasnya.

Dalam diskusi tersebut terkumpul dana sebesar Rp14,5 juta untuk didonasikan kepada tim gugus penanggulangan Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat. Fadjroel Rachman sendiri menyumbang sebesar Rp.10 juta demi percepatan penanggulangan pandemi ini.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintan untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan Kalsel merupakan wilayah tertinggi kasus positif Covid-19 pada Kamis (4/6), yaitu sebanyak 109 orang. Kementerian Kesehatan atau Kemenkes telah mengidentifikasi penyebab lonjakan tersebut dapat terjadi.

“Dari penyelidikan epidemologi atau tracing yang dilakukan, ini adalah kontak erat di dua pasar yang terjadi dalam seminggu yang lalu. Jumlah ini cukup banyak, dan hari ini tidak ada dilaporkam sembuh,” kata Yurianto, saat konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (4/6).

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!