JAKARTA, MENARA62.COM — Tewasnya Kader IMM Kendari Merupakan Tragedi Demokrasi. Kematian kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Muhammad Randi akibat tertembak saat beraksi di DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi keprihatinan Muhammadiyah.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin, Kamis (26/9/2019) malam, mengungkapkan keprihatinannya. Din yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, turut menyampaikan bela sungkawa dan mengajak keluarga besar angkatan muda Muhammadiyah memanjatkan doa terbaik bagi almarhum.
“Memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT agar almarhum memperoleh husnul khatimah,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Menara62.com.
Mantan alumni IMM itu menyesalkan tindakan represif kembali ditunjukkan aparat. Menurutnya, kematian mahasiswa Universitas Halu Oleo itu merupakan musibah dan tragedi bagi demokrasi Indonesia.
Usut
Din dengan tegas mendesak adanya pengusutan yang jujur dan transparan alam kasus ini. Dia juga mendesak tim internal Muhammadiyah untuk melakukan autopsi agar tidak menimbulkan fitnah ke publik.
Lebih lanjut, Din menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terhasut untuk melakukan tindakan anarkisme. Ia juga mengajak agar semua masyarakat kompak dalam menegakkan amar makruf nahi munkar.