24.5 C
Jakarta

Dinas Kesehatan Jawa Barat Gelar TB Day 2017

Baca Juga:

CIREBON, MENARA62.COM– Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Balai kesehatan Paru Masyarakat menggelar Peringatan Hari TB Sedunia Kamis (06/04/2017) di Gedung Penyuluhan Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM), Kota Cirebon.  Mengusung tema “gerakan Masyarakat Menuju Indonesia bebas Tuberculosis” kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas  Kesehatan Jawa Barat, Direktur Rumah sakit se-wilayah Cirebon, Kepala Puskesmas se-wilayah Kota Cirebon Kader TB-HIV Care Aisyiyah Indramayu, Kuningan dan PKPU Cirebon.

Dalam kegiatan tersebut diserahkan pula penghargaan dari Dinas Kesehatan kepada Kader yang melakukan ketuk pintu pada rangkaian Hari TB Sedunia 2017 lalu. Dimana Program Ketuk Pintu TB, Kader TB Indramayu berhasil mengetuk Pintu 1200 Rumah, 1884 orang berhasil mendapatkan Informasi TB, dan 109 yang di periksanan ke Puskesmas karena terduga TB. Kemudian SSR TB-HIV Care ‘Aisyiyah  Kuningan berhasil mengunjungi 1360 rumah, melakukan skrining terhadap 188 orang,  dimana 72 orang terduga TB langsung dirujuk ke Puskesmas. Dari 64 orang terduga TB mendapatkan tes TB lanjutan, dan diketahui 8 orang BTA positif.

Kemudian PKPU Cirebon berhasil mengetuk pintu 640 Rumah, 1300 orang berhasil di beri edukasi TB dan 81 orang di periksakan ke layanan kesehatan.

Kepala Balai Kesehatan Paru Masyarakat Kota Cirebon Dra Ismirni mengungkapkan gerakan Ketuk Pintu TB ini dimaksud untuk mengajak masyarakat peduli dengan kesehatan dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya tuberculosis.

“Semua elemen msyarakat harus terlibat aktif dalam penanganan TB, agar penyakit ini bisa segera ditekan kasusnya di Indonesia,” jelas Ismirni.

Sementara itu dr. Dodo Suhendar, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat menjelaskan TB harus ditemukan supaya segera bisa diobati. Sebab penderita TB yang tidak tertangani, berpotensi menularkan virus TB ke orang-orang di sekitarnya.

“Pengobatan TB harus tuntas, jangan sampai  drop out. Kegiatan perayaan TB Day ini untuk mengingatkan semua orang untuk peduli TB,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa pengobatan TB sifatnya gratis. Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dan obat-obatan TB di Puskesmas maupun rumah sakit terdekat.

Untuk kasus TB di Jabar baru di temukan penderita 45% dari potensi. Artinya  55% penderita TB masih berkeliaran ditengah masyarakat. Fakta tersebut menuntut semua elemen masyarakat untuk bekerja keras menemukan dan mengobati penderita TB sampai tuntas.

“Mari bersama-sama kita wujudkan Cirebon bebas TB, tentunya dengan kerja keras kita semua,” pungkas Dodo.

Koordinator SSR TB-HIV Care Aisyiyah Indramayu Nani Rosidah menyambut baik kegiatan TB Day oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat. Pemberian penghargaan terhadap para Kader TB, diharapkan menjadi support bagi tenaga lapangan yang selama ini menjadi garda terdepan pemberantasan TB.

Ia juga berharap adanya koordinasi yang lebih baik antara kader TB dengan petugas Puskesmas. Koordinasi ini perlu agar setiap kasus yang dilaporkan kader TB, mendapatkan tindaklanjut semestinya oleh aparat Puskesmas.

“Ada banyak laporan saat kader hendak memeriksakan dahak orang yang dicurigai TB, petugas Puskesmas menolak dengan berbagai alasan seperti diluar jam tugas, Puskesmas tutup, di batasi dalam satu minggu hanya satu hari untuk periksa dahak dan lainnya,” katanya. (masruri)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!