30.2 C
Jakarta

Dirjen Nunuk Sebut Mahasiswa PPG Universitas Haluoleo Miliki Potensi Jadi Pemimpin Pendidikan Masa Depan

Baca Juga:

KENDARI, MENARA62.COM – Dirjen Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani menyampaikan para guru peserta program profesi guru (PPG) memiliki potensi menjadi pemimpin pendidikan yang innovatif dan berdedikasi. Hal tersebut disampaikan Dirjen Nunuk dihadapan ratusan mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Haluoleo (UHO) Kota Kendari pada kegiatan Gelar Karya Projek Kepemimpinan Mahasiswa PPG Prajabatan UHO, Rabu (21/8/2024).

Gelar Karya yang berlangsung di Auditorium Mokodompit UHO, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini menampilkan berbagai inovasi dan projek kepemimpinan yang dihasilkan oleh para mahasiswa PPG UHO. Setiap kelompok mahasiswa menampilkan kreativitasnya dalam berbagai bentuk karya yang memadukan aspek akademik, sosial, budaya hingga makanan lokal.

“Saya sangat bangga dan mengapresiasi atas dedikasi dan semangat yang ditunjukkan oleh para calon guru PPG Prajabatan UHO. Saya tegaskan kembali para calon guru ini memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin pendidikan yang inovatif dan berdedikasi,” kata Dirjen Nunuk Suryani.

Melalui program transformasi PPG, pihaknya menginginkan profesi guru menjadi bermartabat, mulia dan membanggakan. Hal tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan cara para lulusan nantinya mau menjadi guru yang bekerja di seluruh pelosok Sulawesi Tenggara (Sultra).

Salah satu indikator tercapainya adalah guru-guru menjadi aman dan sejahtera serta bangga menjalani profesi guru. “Paling tidak kita berupaya bagaimana membuat guru bangga pada profesinya dan fokus pada peningkatan profesi,” katanya.

Dirjen Nunuk menyebutkan dalam transformasi PPG, pihaknya menyiapkan PPG yang terintegrasi dengan seleksi ASN PPPK. Sehingga para lulusan diharapkan bisa menjadi guru di sekolah negeri maupun swasta.

Dengan demikian, saat menjadi ASN PPPK, guru bisa menjadi sejahtera dengan status kepegawaian yang jelas, dan akan bangga dengan profesinya.

Untuk menimbulkan rasa bangga terhadap profesi, pihaknya melakukan akselerasi terhadap sertifikasi guru dengan melakukan transformasi PPG. Akselerasi yang dilakukan adalah dengan mengendepankan kualitas, dan memberikan ruang yang lebih luas bagi guru-guru untuk mengikuti sertifikasi.

“Saat ini seluruh Indonesia sudah ada 774.999 guru honorer yang berubah status menjadi PPPK,” jelasnya.

Tersisa 575.506 guru honorer yang belum terangkat menjadi ASN PPPK dengan rincian 79.332 dari mapel agama dan 496.174 dari mapel di bawah Kemendikbudristek. Pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK tersebut membuat jumlah guru ASN meningkat hingga 61 persen dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini.

“Pada 2021, sebelum pengangkatan ASN PPPK guru, jumlah guru ASN di Indonesia hanya di angka 1,286,079,” tegas Dirjen Nunuk.

Lebih lanjut Dirjen Nunuk mengatakan guru PPG Prajabatan merupakan salah satu program unggulan GTK. Guru-guru ini disiapkan unntuk menjadi guru baru di Indonesia. “Jadi setelah ini tidak ada guru baru yang bukan lulusan PPG, sehingga kami punya data setiap tahun guru yang dihasilkan,” ujar Dirjen Nunuk.

Ia menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada Universitas Haluoleo yang telah menjadi mitra Kemendikbudristek dalam mencetak guru-guru program PPG Prajabatan. Kolaborasi yang sangat baik dengan Universitas Haluoleo diharapkan dapat memenuhi kebutuhan guru berkualitas secara seimbang untuk Provinsi Sultra.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!