MALANG, MENARA62.COMĀ — Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali meluluskan ratusan sarjana dalam Sidang Senat Terbuka, Wisuda ke-115 Tahun 2024 Kelompok II yang menandai selesainya perjalanan akademik para mahasiswa. Dalam prosesi wisuda yang digelar secara khidmat, para lulusan diingatkan akan pentingnya pengetahuan dan kerja keras dalam meraih kesuksesan di masa depan.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, dalam sambutannya menyatakan UMM dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka yang tidak hanya mengedepankan pendidikan dalam bidang ilmu pengetahuan umum, tetapi juga memberikan porsi yang besar pada pendidikan agama. Hal ini diharapkan dapat melahirkan lulusan yang memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan spiritual.
“Menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) bukanlah hal yang mudah. Namun, setiap lulusan harus percaya bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama untuk menggapai impian, karier, dan kehidupan yang lebih baik,” ujar Prof. Abu pada Kamis (29/8/2024).
Prof. Abu menekankan bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh latar belakang kampus atau almamater seseorang. “Kesuksesan bergantung pada sejauh mana kita terus bekerja keras dan belajar untuk mencapai impian-impian kita,” tambahnya.
Dirjen mengingatkan kepada para wisudawan bahwa tantangan di dunia kerja tidak selalu mudah. Beliau berharap lulusan UMM dapat memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh untuk menjawab tantangan tersebut dan mewujudkan impian yang telah lama mereka cita-citakan. “Saya harap wisudawan mampu menapaki kehidupan dengan penuh percaya diri dan optimisme, serta menjadi bagian dari solusi di tengah perubahan yang begitu cepat di era digital ini,” harap Abu.
Di era yang penuh perubahan ini, kata Abu, para lulusan juga dihadapkan pada tantangan lain, yakni perubahan dunia kerja yang semakin cepat. Menurut laporan McKinsey, sekitar 7-8 juta pekerjaan akan hilang di masa depan, namun hal ini akan diimbangi dengan munculnya 9 juta pekerjaan baru. Perubahan ini menuntut kesiapan dan adaptasi yang cepat dari para lulusan.
“Anda adalah bagian dari perubahan tersebut, dan sekarang tergantung pada Anda untuk meraih dan mewujudkan mimpi-mimpi yang telah Anda cita-citakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor UMM, Nazaruddin Malik dalam sambutannya yang bertema “The Rule of Goldilocks” menyampaikan bahwa tantangan dunia kerja ke depan akan semakin kompleks dan membutuhkan kemampuan berpikir solutif serta inovatif. Ia menekankan pentingnya “kognitif shifting” dalam menghadapi rutinitas yang bisa memunculkan rasa bosan. āAncaman terbesar dari kesuksesan bukanlah kegagalan, melainkan rasa bosan. Ketika kebiasaan menjadi rutin, semua yang dikerjakan menjadi kurang menarik, kurang mendatangkan kepuasan, itu artinya kita sedang merasa bosan,ā ujarnya.
Rektor UMM juga menggarisbawahi pentingnya menjaga ethos kerja profesional sebagai lulusan UMM. āLulusan dan alumni UMM memiliki kekuatan pada ethos profesional. Karena itu pesan kami dari seluruh jajaran universitas, prestasi dan capaian apapun yang telah dicapai selama ini, jangan lupakan untuk terus bermuhasabah, berdoa dengan tingkat ketaatan beragama, selalu menggali ilmu pengetahuan, dan selalu meninggikan derajat kemanusiaan,ā tegasnya.
Dengan semangat yang dibangun dalam acara wisuda ini, diharapkan para lulusan UMM dapat menghadapi dunia nyata dengan optimisme dan siap berkontribusi dalam perubahan yang lebih baik di masyarakat. Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati, semoga kesuksesan selalu menyertai langkah-langkah Anda berikutnya.
“Karena itu pesan kami dari seluruh wisudawan, prestasi dan capaian apapun yang telah dicapai selama ini, apapun proses belajar yang telah Anda tempuh, jangan lupakan untuk terus bermuhasabah, berdoa dengan tingkat ketaatan beragama, selalu menggali ilmu pengetahuan dan selalu meninggikan derajat kemanusiaan, maka ethos profesional kita akan menjadi kokoh tiada tara,” pesan Rektor.
(Rilis : teks : Yuyun Wulandari | Foto: Husni Baedhawi)