JAKARTA, MENARA62.COM –Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam mencanangkan zona integritas dilingkungan Ditjen Dikti, Rabu (1/7/2020). Pencanangan zona integritas Setditjen Dikti tersebut diikuti oleh 14 perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya.
Dalam sambutannya Nizam mengatakan zona integritas dan wilayah bebas korupsi di lingkungan pendidikan tinggi menjadi bagian dari upaya meningkatkan pelayanan kepada publik. Pelayanan yang didasarkan atas semangat integristas yang tinggi akan menghasilkan pelayanan yang terbaik.
“Tekad kita adalah bagaimana pendidikan tinggi mampu menjadi contoh bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas dalam hal integritas,” kata Nizam.
Menurutnya, untuk menciptakan insan unggul berkualitas, semua bermula dari pendidikan. Dengan pendidikan yang baik, akan menghasilkan integritas yang baik, dengan integritas yang baik maka akan menghasilkan insan berintegritas dan pada akhirnya menjadi SDM yang unggul.
Nizam menjelaskan integritas harus dimulai dari diri sendiri. Saat meninggalkan rumah, kita harus memiliki niat untuk bekerja dengan baik. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sepenuh hati, penuh senyum dan rasa ikhlas.
“Jika kita melayani dengan hati, Insyaa Allah rejeki yang kita bawa pulang adalah rejeki yang halal dan thoyib, rejeki yang menenangkan,” tukasnya.
Ditjen Dikti lanjut Nizam juga berkomitmen untuk mengurangi kontak fisik dalam hal pelayanan kepada publik (offline). Sebab dengan kontak fisik seringkali menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pelayanan secara online kita perkuat karena pelayanan online sebenarnya jauh lebih efisien, dapat mengurangi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tambah Nizam.
Zona integritas adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik
Selain unit kerja di lingkungan Ditjen Dikti, zona integritas juga dicanangkan pada 14 PTN yakni Universitas Sumatera Utara (Fakultas Keperawatan), Universitas Andalas (Fakultas Teknik), Universitas Riau (Fakultas Keperawatan), Universitas Indonesia (Fakultas Kesehatan Masyarakat), Universitas Padjadjaran (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Universitas Diponegoro (Fakultas Teknik), Universitas Airlangga (Fakultas Psikologi)
Lalu Universitas Brawijaya Fakultas (Teknologi Pertanian), Universitas Gadjah Mada (Fakultas Filsafat), Universitas Mulawarman (Fakultas Teknik),Universitas Tanjungpura (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Universitas Lambung Mangkurat (Fakultas Teknik), Universitas Hasanuddin (Fakultas Ilmu Budaya) dan Universitas Sam Ratulangi (Fakultas Teknik).
Sementara itu Sekretaris Ditjen Dikti, Paristiyanti Nurwardani mengatakan tahun ini Sekretariat Ditjen Dikti ditetapkan sebagai pilot project zona integritas untuk lingkungan Ditjen Dikti. Alasan pemilihan Setditjen Dikti diusulkan sebagai WBK/WBBM antara lain unit ini yang penting/strategis dalam melakukan pelayanan publik baik internal maupun eksternal, mengelola sumber daya yang cukup besar, serta memiliki tingkat keberhasilan reformasi birokrasi yang cukup tinggi.
“Tahun depan bergiliran direktorat-direktorat lainnya menyusul,” tutup Paristiyanti.