27.7 C
Jakarta

Dompet Dhuafa Luncurkan Program Indonesia Hebat Berawal dari Kesehatan Perempuan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Tingginya angka kemiskinan yang dibarengi dengan rendahnya kepedulian terhadap kesehatan masih membayangi rakyat Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari angka kematian ibu dan anak yang semakin meningkat. Dimana kemunculan penyakit-penyakit yang berbahaya terlebih pada ibu hamil juga terus bertambah.

Hal itu terangkum dalam diskusi yang diadakan Dompet Dhuafa sebagai rangkaian launching program Indonesia Hebat Berawal dari Kesehatan Perempuan di Kemang, Selasa (30/4). Lembaga filantropi yang berkhidmat bagi kemanusiaan ini memang memiliki banyak program pemberdayaan bagi masyarakat Indonesia.

Selain dihadiri para wartawan dan masyarakat, diskusi ini dihadiri pula oleh mahasiswa jurusan bidang kesehatan di Jakarta. Diskusi dihadiri oleh Direktur Kesehatan Reproduksi Dr. Maryana Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana  (BKKBN), Asisten Deputi Dr. Mela Hidayat MPH dari UNFPA, Asisten Deputi Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Dr. Fitria Nurlaila Pulukandang.

Manager Kesehatan Dompet Dhuafa Dr. Yeni Purnamasari, dan Deputi Bidang Perlindungan Hak-Hak Perempuan  Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prof. Dr. Vanetia R. D.

Dalam paparannya, Yeni Purnamasasri mengatakan pentingnya pemberdayaan perempuan Indonesia karena perempuan adalah sosok yang memegang peranan penting bagi keluarga.

“Ibu dalam keluarga jadi teladan yang akan menyebarkan hal positif bagi anak dan suami,” terangnya.

Launching program ini bagi Dompet Dhuafa juga sebagai upaya untuk menurunkan angka kekurangan gizi dalam bentuk stunting di Indonesia. Kejadian stunting disebabkan karena kurangnya asupan gizi ibu semenjak hamil dan saat melahirkan. Stunting ini kian berbahaya karena dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada anak.

Sementara itu dalam diskusi sendiri diungkap ada banyak kasus kasus kesehatan lainnya yang sering terjadi, pada perempuan dan dapat menjadi fokus program ini.

Sebut saja, perkawinan anak di bawah umur yang juga dapat menyebabkan gangguan pada organ reproduksi dan perkembangan mental. Kenyataanya perkawinan anak ini juga dapat menyebabkan kematian ibu dan anak.

Permasalahan ini dalam hasil kajian Dompet Dhuafa, disebabkan oleh banyak faktor. Selain dari keterjangkauan fasilitas kesehatan oleh para perempuan, turut juga masalah pendidikan seks sedari dini. Pendidikan ini penting agar perempuan menyadari pentingnya kesehatan mereka untuk pembangunan sumber daya manusia yang lebih baik kedepannya.

Selain dari diskusi, kegiatan in juga dirangkaikan dengan pemeriksaan kanker serviks dan nonton bareng film tema kesehatan perempuan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!