JAKARTA, MENARA62.COM – Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) gelar Seminar Internasional Kesehatan Kerja. Mengambil tema ‘Management of Occupational Disease towards Helathy Workers to Escalate Productivity” seminar tersebut menghadirkan pembicara dari berbagai negara antara lain DR. Moh Yusoff bin Adon, M.Sc dari Malaysia dan Lailana Purvis, MD, M.Sc, OHS (OM Spesialis) The Netherlands dari Belanda.
Selain itu tampil pula pakar kesehatan dari dalam negeri, beberapa pejabat dilingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), pejabat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan perwakilan asosiasi profesi. Mereka adalah Prof. Dr. Ali Ghufron, M.Sc, Ph.D (Dirjen Sumberdaya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemristek Dikti), drg. Kartini Rustandi, M.Kes (Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes RI), dr. Nusye Edithe Zamsiar, MS, Sp.Ok (Ketua Perhimpunam Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia), Krishna Syarif (Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Indonesia), dr. Sudjoko Kuswadji, M.Sc (OM), PKK, Sp.Ok, dan dr. Anna Suraya,MKK, Sp.Ok (Kandidat PhD International Health, Ludwig Maximilian University Germany).
Saat membuka seminar, Dekan Fakultas Kedokteran UHAMKA Dr. dr. Wawang S. Sukarya, Sp.OG(k). MH.Kes menjelaskan bahwa UHAMKA ingin mengambil peran dalam hal peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dokter di Indonesia.
“Karena itu kami terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan kedokteran di UHAMKA,” jelas Dr. Wawang.
Diakui, setahun setelah dibukanya Fakultas Kedokteran UHAMKA, pihaknya terus melakukan berbagai terobosan agar Fakultas Kedokteran UHAMKA menjadi yang terdepan dalam hal penyiapan calon tenaga dokter di Indonesia.
“Seminar internasional ini menjadi salah satu upaya yang kita lakukan agar Fakultas Kedokteran UHAMKA makin dikenal masyarakat luas, dan yang terpenting mutu kualitasnya terus meningkat,” tambahnya.
Menurut Dr. Wawang, kesehatan kerja adalah isu menarik yang perlu mendapatkan perhatian dari kalangan dokter dan institusi yang melahirkan calon-calon dokter. Sebab data menunjukkan bahwa Indonesia mencatat angka kecelakaan kerja secara nasional yang cukup tinggi mencapai 103.000 kasus per tahun. Kondisi tersebut terjadi salah satunya akibat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kurang diterapkan secara maksimal.
“Isu kesehatan tenaga kerja ini menjadi bidang garapan dari Fakultas Kedokteran UHAMKA,” tukas Dr. Wawang.
Lebih lanjut Dr. Wawang mengingatkan bahwa untuk mencapai kualitas yang baik, dokter maupun tenaga kesehatan setidaknya harus memenuhi lima kriteria. Yakni profesional, berkompeten, beretika, mempunyai kemampuan managerial skill dan memiliki sifat leadership. Kelima kriteria tersebut sejalan dengan visi misi UHAMKA untuk menghasilkan lulusan dokter yang unggul baik dalam hal kecerdasan spiritual, intelektial, emosional, social maupun keahlian di bidang layanan primer terutama kesehatan kerja.
Sementara itu Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes Drg. Kartini Rustandi. M.Kes menyampaikan bahwa masalah di pekerja ada tiga yaitu kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta penyakit menular dan penyakit tidak menular yang ada. Kecelakaan kerja juga termasuk dalam kecelakaan saat berangkat dan pulang kerja termasuk kecelakaan lalu lintas.
“Untuk Indonesia angka kecelakaan kerja tinggi karena karena kurangnya awareness dari kalangan pekerja itu sendiri,” tutur Drg Kartini.
Untuk menekan kasus kecelakaan kerja, Kemenkes diakui telah melakukan berbagai program seperti Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif dan POS Upaya Kesehatan Kerja (pekerja fornal dan informal), serta Pembinaan atau Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pekerja.
Seminar internasional yang dilaksanakan pada 30 April 2019 di Grand Cempaka Hotel Jakarta ini dihadiri oleh 40 peserta dari berbagai Fakultas Kedokteran di Indonesia seperti Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang, Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani,Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati dan lainnya. Hadir pula tenaga kesehatan dari rumah sakit, puskesmas dan juga mahasiswa kedokteran.
