SEMARANG, MENARA62.COM – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengapresiasi peran guru besar Indonesia dalam menghasilkan riset dan inovasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Karena itu ia mendorong dosen dan guru besar Indonesia meningkatkan riset dan inovasi guna meningkatkan daya saing bangsa dan memecahkan permasalahan di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Menteri Nasir saat menghadiri Upacara Pengukuhan tiga Guru Besar Universitas Diponegoro yaitu Prof. Drs. Tarmizi Achmad, Akt., MBA., Ph.D sebagai Guru Besar Ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Ir. Isroli, M.P sebagai Guru Besar bidang Fisiologi Ternak pada Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Prof. Anis Chariri, SE., Akt., M.Com., Ph.D., CFrA sebagai Guru Besar dalam bidang Akuntansi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro di Gedung Prof. Soedarto Universitas Diponegoro pada Kamis (22/8/2019).
Dalam sambutannya Menteri Nasir mendorong ketiga guru besar yang baru saja dikukuhkan meningkatkan prestasi kinerjanya di bidang ilmu pengetahuan yang terkait pada bidang guru besarnya masing-masing. Salah satu riset guru besar yang baru dikukuhkan yang menarik perhatian Menristekdikti adalah penelitian Tarmizi Achmad mengenai akuntansi forensik.
“Tadi kita sudah mendengarkan apa yang telah disampaikan oleh para guru besar khususnya di bidang akuntansi forensik baik yang telah disampaikan Tarmizi Achmad maupun Anis Chariri yang kaitannya dengan good corporate governance. Dimana akuntansi forensik yang cenderung tentang bagaimana cara mendeteksi kesalahan atau kecurangan. Yang menjadi sangat penting juga adalah bagaimananya orangnya ? Kalau berbicara soal fraud ada 3 hal yang menyebabkan kecurangan yaitu yang pertama adalah dorongan orang untuk melakukan korupsi atau kecurangan, kedua yaitu sifat tamak dan serakah, yang ketiga adalah adanya kesempatan,” ujar Nasir.
Nasir memformulasikan terjadinya korupsi ada 2 aspek yang mendasar terutama di pemerintahan terkait korupsi yaitu yang pertama adalah legal engineering_atau merekayasa aturan, kelihatannya seperti membuat peraturan yang berujung pada pengeluaran uang yang menimbulkan 3 hal penyebab kecurangan yang disebutkan tadi. Yang kedua merekayasa transaksi, contohnya kegiatan yang semestinya bisa diselesaikan dalam 1 tahap tetapi dibuat menjadi 2 tahap dan 3 tahap yang akibatnya menimbulkan cost.
Sementara itu, untuk mendukung SDM yang unggul kita juga perlu memberikan SDM tersebut dengan asupan gizi yang sehat dan baik. Salah satunya didukung oleh ketersediaan daging yang bergizi tinggi, namun dengan harga yang terjangkau. Indonesia di dalam masalah makan khususnya daging, kebutuhan daging kita baru di 6,7 kg per tahun apabila kita bandingkan dengan Malaysia 52 kg per tahun, ini yang harus menjadi perhatian kita. Jika dilihat dari ayam broiler 11,6 kg per tahun sementara Malaysia 53 kg. Dapat diartikan dari segi gizi kita sangat jauh sekali di bawah Malaysia.
“Kita ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia sementara gizi nya tidak terpenuhi dengan baik, maka ini tantangan Prof. Isroli sebagai guru besar di bidang peternakan. Saya harap dengan ide-ide yang telah diusulkan dan dibuktikan oleh Profesor Isroli akan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut,” tutur Nasir.
Selain itu Menteri Nasir mengapresiasi Undip yang dalam 3 tahun ini berkontribusi sebanyak 2812 publikasi. Namun Nasir menekankan juga bahwa tidak cukup hanya publikasi yang bagus tetapi kualitas juga harus ditingkatkan.
Pada kesempatan yang sama Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama mengatakan bahwa jabatan guru besar merupakan jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan, akan tetapi mahkota sebenarnya dari jabatan guru besar adalah kemampuan kita untuk terus mencetak karya-karya yang baik untuk kemaslahatan umat manusia.
“Sebagai seorang ilmuwan Prof. Drs. Tarmizi Achmad, Akt., MBA., Ph.D dan Prof. Anis Chariri, SE., Akt., M.Com., Ph.D telah berusaha menemukan berbagai inovasi dengan upaya menciptakan good corporate governance untuk mencegah terjadinya kecurangan maupun memberantasnya; sementara Prof. Dr. Ir. Isroli, M.P juga tak kalah pula untuk mengembangkan inovasi dalam bidang peternakan mengetengahkan upaya peningkatan produksi daging broiler sebagai upaya mencukupi kebutuhan makanan yang lebih baik,” pungkas Yos Johan.
Turut hadir pada acara tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Agus Indarjo, Perwakilan Gubernur Jawa Tengah, perwakilan Walikota Semarang, Para Rektor PTN dan PTS di Semarang, serta civitas akademika lainnya.