32.9 C
Jakarta

Dosen UMP Berhasil Temukan Kultur Jaringan Klapa Kopyor

Baca Juga:

PURWOKERTO, MENARA62.COM — Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) terus melakukan penemuan, kali ini penemuan kebali dilakukanSisunandar, Ph.D., dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Biologi S1 UMP yang berhasil menemukan pembibitan klapa kopyor hibrida dengan kultur jaringan.

Keberhasilan itu dibuktikan dengan di panennya kelapa kopyor bersama Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, di Science Techno Park UMP, Rabu (22/5/2019).

Hasil penelitian berawal dari disertasi S3-nya di Australia pada tahun 2008, pulang ke Indonesia dan berhasil mengembangkan pada tahun 2012.

“Untuk penelitian kelapa saja, saya mulai 2004 sampai 2008, terus pada 2008 saya mulai (penelitian) klapa kopyor, dan baru berhasil tahun 2012. Sebenarnya pada tahun 2011 sudah berhasil, namun dibutuhkan proses pembibitan sampai menuai hasil pada tahun 2012, salah satu hasilnya, yang di tanam di kantor pusat UMP, itu yang pertama kalinya ditanamkan,” urainya.

Dijelaskan, kelapa kopyor merupakan plasma nutfah unggul yang bernilai ekonomi tinggi, sehingga dapat digunakan dalam program pemberantasan kemiskinan di Indonesia.

“Pembenihan klapa kopyor juga tidak dapat dilakukan secara alami sehingga satu-satunya alternatif yang tersedia untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan kultur embrio,” ungkapnya.

Hasil penelitian mini growth chamber, kata dia, berhasil digunakan untuk menginduksi akar dan mengadaptasikan benih klapa kopyor hasil kultur jaringan secara langsung dengan tingkat keberhasilan tinggi 90 persen dengan menggunakan metode ex vitro rooting.

“Metode Ex Vitro juga Rooting juga berhasil digunakan untuk mengadaptasikan benih yang berasal dari empat kultur kelapa secara langsung dengan keberhasilan tinggi. Baik benih tanpa akar maupun benih lengkap dengan akar berhasil diaklimatisasikan secara langsung,” ungkapnya.

Sementara itu, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc., mengungkapkan ini merupakan hasil temuan klapa kopyor di dunia. Menurutnya, penelitian dari dosen UMP bisa memberikan manfaat untuk bangsa Indonesia

“Untuk itu setelah hasil penelitian itu terwujud seperti ini langkah berikutnya adalah bagaimana membuat agar kelapa ini bisa dimanfaatkan oleh industri untuk memenuhi kebutuhan pengguna atau orang-orang yang suka kelapa kopyor, karena kelapa kopyor itu tidak hanya untuk makanan saja, tetapi bisa untuk kosmetik dan sebagainya,” ungkapnya.

Terpisah, Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho dalam pidato miladnya mengungkapkan penelitian UMP berdasarkan hasil penilaian Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi Tahun 2013-2015, pada tahun 2016 melalui surat Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat no.2331/DRPM/TU/2016, UMP masuk dalam kelompok Mandiri.

“Kita punya banyak pusat unggulan, seperti Pusat Penelitian Kelapa Kopyor, Pusat Penelitian Polimer Hidrogel, Pusat Penelitian Kanker dan Stem cell, Pusat Pengembangan Multimedia Pembelajaran, serta Pusat kajian Halal atau Halal Center,” pungkasnya. (tgr)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!