BANYUWANGI, MENARA62.COM – Gerakan Merdeka Sampah ini diikuti oleh TK Dinar Nasyiah dan TK lintas agama di Banyuwangi yang berlokasi di Hutan Djawatan, Benculuk, Banyuwangi Jumat (25/8/2023). Selain di Djawatan, Gerakan ini juga serentak oleh TK dibawah naungan Nasyiah se-Jawa Timur. Belajar pengelolaan sampah sejak usia dini, karena hakikatnya manusia sejak lahirpun sudah “nyampah” setiap hari. Sejak usia dini kita mengajak mereka bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Kegiatan ini meliputi edukasi pengelolaan sampah yang bisa dilakukan untuk usia dini. Para peserta juga diperkenalkan jenis-jenis sampah yakni organik dan anorganik. Untuk sampah organik peserta diperkenalkan dengan larva yang mampu mengurai sampah menjadi kompos dengan cepat yakni maggot. Para peserta antusias melihat maggot kecil hingga yang besar. Dan maggot ini bisa dimanfaatkan untuk pakan unggas dengan protein tinggi.
Aksi merdeka sampah tidak hanya dimaknai dengan sebatas bersih-bersih sampah, namun kampanye tertinggi kita adalah pada change behavior pada manusianya sendiri. Bagaimana membiasakan sejak usia dini untuk mengambil makanan secukupnya dan bertanggungjawab untuk menghabiskannya. Jika makanan habis maka ini yang dinamakan merdeka sampah dari sisa makanan (food waste). Aksi ini diikuti oleh anak usia dini dan lintas iman, karena semua agama pasti menyeru kebaikan untuk lingkungan. Menjaga bumi adalah tanggung jawab dari apapun agamanya.
Selanjutnya para peserta diajak untuk aksi clean up sampah anorganik di area Djawatan. Sampah dari para wisatawan yang dibuang sembarangan ini diburu dan dimasukkan ke trash bag oleh anak-anak TK yang didampingi oleh guru dan juga orang tua. Trash bag yang sudah terisi oleh sampah anorganik ini kemudian ditimbang beratnya dan dicatat oleh komunitas AMONG (Anak Muda Eco Bhinneka Blambangan). 10 trash bag paling berat mendapatkan doorprize.
“Seluruh keluarga Nava Dhammasekha TK Paramita Pelangi Jaya sangat senang dapat hadir dalam kegiatan Merdeka Sampah. Anak-anak mengenal hewan Maggot, mengenal macam-macam sampah, organik dan anorganik dan mengerti bahwa menjaga kebersihan dimulai dari diri sendiri,” ucap Wanti Nuriska , Guru TK perwakilan agama Budha.
Dalam video sambutannya Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi, penghargaan. “Inovasi-inovasi dalam Gerakan Merdeka Sampah bersama nasyiah yang bertumpu pada gerakan komunitas keluarga ini mudah-mudahan akan menjadi gerakan yang bisa mewujudkan sampah selesai di rumah, bahkan sampah menjadi rupiah akhirnya sampah memberikan berkah. Terima kasih keluarga besar Nasyiatul Aisyiyah Provinsi Jawa Timur, teruslah memberikan yang terbaik terutama dalam menjaga daya dukung alam dan daya dukung lingkungan,” ucapnya.
“Anak-anak harus dimerdekakan dari sampah. Dengan cara edukasi kreatif agar mereka peduli kebersihan lingkungan sejak dini. Selalu membuang sampah pada tempatnya,” ungkap Windarti Regional Manager Eco Bhinneka.
Turut hadir pula Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur, Desi Ratna Sari dengan langkah semangat 45 membersamai peserta menyusuri hutan Djawatan dan mengambil sampah plastik.
Panitia mencatat hampir 500 partisipan yang hadir di Djawatan yang meliputi dari siswa TK, guru TK, wali murid, keluarga besar Muhammadiyah Cluring, Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi, AMONG (Anak Muda Eco Bhinneka Blambangan), kader lingkungan SMK Muhammadiyah 8 Siliragung dan keluarga besar Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur. (zahro)