33.3 C
Jakarta

Edukasi Potensi Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Guru di SDN Muhammadiyah 16 dan 52 Bukit Duri, Pengabdian Masyarakat UHAMKA dan UNIMAR.

Baca Juga:

MENARA62.COMJAKARTA-Setiap pekerja, baik formal maupun informal, mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Proses kerja, peralatan kerja maupun lingkungan kerja merupakan potensi bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi pekerja.

Di Indonesia pada tahun 2023 angka kecelakaan kerja  berjumlah 370.747. Dan berdasarkan  laporan Kementrian Ketenagakerjaan Indonesia  tahun 2020, 65,89 persen  kecelakaan terjadi di lokasi kerja, 25,77 persen kecelakaan lalu lintas dan 8.33 persen di luar lokasi kerja.

Hal ini mendorong Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (FK UHAMKA) dan Umiversitas Muhammadiyah AR Fachruddin bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah  Bukit Duri Jakarta Selatan untuk menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa sosialisasi tentang “Edukasi Pengenalan dan Pengendalian Potensi Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bagi Guru” kepada para guru SD Muhammadiyah 16 dan 52 Bukit Duri  Jakarta Selatan, Rabu, 15 Mei 2024.

Sosialisasi ini turut dihadiri dan sekaligus dibuka oleh dr Rosdiana, selaku Kepala Puskesmas Pembantu Bukit Duri dan dalam sambutannya beliau turut memberikan motivasi kepada para guru agar bersungguh-sungguh menyimak materi edukasi ini. “Dalam bekerja penting untuk mengenal dan mengendalikan potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dengan benar dan memperhatikan lingkungan pekerjaan agar para guru dapat terhindar dari kejadian kecelakaan kerja“, ujar dr Rosdiana, Rabu (15/5/2024).

Dalam kesempatan itu, narasumber yang merupakan dokter spesialis Kedokteran Okupasi yang ahli di bidang kesehatan kerja, termasuk diagnosis kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja dan pengendalian bahaya potensial pekerjaan, dr. Wening, Sp.Ok, menyampaikan mengenai berbagai jenis potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dan bagaimana cara mengendalikannya.

“Terpeleset saat ada tali kabel yang posisi tidak benar yang merupakan potensi bahaya keselamatan, nyeri tulang belakang akibat posisi duduk terus menerus yang merupakan potensi bahaya ergonomi, dehidrasi akibat suhu ruangan kerja yang panas yang merupakan potensi bahaya fisika, stressor akibat dikejar dateline yang termasuk potensi bahaya psikososial serta beberapa penyakit akibat kerja yang berpotensi timbul pada para guru seperti gangguan pita suara, gangguan penglihatan dan lain-lain” tuturnya.

Dokter Wening, Sp.Ok juga menyebutkan beberapa cara melakukan pekerjaan yang aman agar para guru mengenal dan dapat mengendalikan potensi bahaya keselamatan dan Kesehatan kerja “Membuat lingkungan kerja lebih aman, misalnya meletakkan seluruh alat sesuai letaknya, pergangan tubuh jika  duduk terlalu lama, mengalihkan pandangan jika terlalu lama di depan komputer, gunakan alat pelindung diri jika berkendaraan roda dua seperti sarung tangan  untuk menghindari gangguan kulit , menggunakan masker serta yang tidak kalah penting yaitu para guru harus minum air putih sekitar 3 liter/hari untuk menghindari kekurangan cairan karena lingkungan kerja yang panas”, ucapnya.

Pada kesempatan itu, dokter Wening, Sp.Ok juga menjelaskan tentang potensi bahaya biologi yang saat ini sedang marak terjadi yaitu demam berdarah, Bagaimana pengendalian demam berdarah di lingkuangan sekolah seperti menutup. mengubur dan menguras dan pemerikaan jentik berkala.

Kegiatan ini dilaksanakan secara offline di  SD Muhammadiyah 16 dan 52 Bukit Duri Jakarta Selatan yang dihadiri oleh Kepala Puskesmas Pembantu Bukit Duri, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 16 dan 52 dan sebanyak 13 guru. Para guru  mengikuti acara dengan antusias dan aktif karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka  yang masih jarang memperoleh informasi kesehatan seperti ini.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!