JAKARTA, MENARA62.COM – Berikan ruang bagi mahasiswa untuk unjuk kebolehan, Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) menyelenggarakan Eduprint Polimedia Expo 2020. Kegiatan yang digelar hasil kerjasama dengan Majalah Print Pack tersebut berlangsung selama 3 hari yakni 25-27 November 2020 di Tower Polimedia, Jakarta.
Direktur Polimedia Purnomo Ananto saat membuka resmi Eduprint Polimedia Expo 2020 mengatakan bahwa semua program studi (Prodi) di Polimedia harus memiliki karya yang bisa dipamerkan kepada publik. Terutama karya-karya baik berupa produk maupun jasa yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Setiap prodi harus ‘sombong’ dalam hal prestasi. Jadi peraihan apapun harus dipublikasikan supaya masyarakat tahu, sehingga nantinya menciptakan peluang kolaborasi,” kata Purnomo, Rabu (25/11/2020).
Menurutnya sebagai perguruan tinggi vokasi, Polimedia tidak sekedar menjadi kampus yang melahirkan lulusan siap kerja. Kampus juga didorong menghasilkan penelitian atau riset yang dapat dihilirisasi dan dikomersiilkan oleh dunia industri.
Untuk menghasilkan riset yang mengarah pada komersialisasi, Purnomo mengatakan Polimedia mendorong dosen dan mahasiswa melakukan riset besar dengan biaya berkisar Rp800 juta hingga Rp1,5 miliar. Riset berbiaya mahal ini tentunya harus menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan kalau mungkin bisa dipatenkan.
“Riset-riset kelas 5 jutaan rupiah hasilnya hanya kertas, paper, publikasi. Itu sudah tidak kita lakukan. Sekarang kita dorong riset yang benar-benar tidak sekedar paper tapi dapat berbentuk produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi sesuai dengan kebijakan Kemendikbud,” tambah Purnomo.
Polimedia sebagai pendidikan tinggi lanjut Purnomo, menghasilkan lulusan untuk kebutuhan industri kreatif, dimana saat ini sudah memiliki 14 program studi yang terbagi dalam empat jurusan, diantaranya Jurusan Teknik Grafika, Jurusan Penerbitan, Jurusan Desain, dan Jurusan Pariwisata. Selain itu Polimedia juga memiliki Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) yang berada di Medan dan Makassar untuk memenuhi kebutuhan pendidikan vokasi di wilayah barat dan timur.
Terkait Eduprint Polimedia Expo 2020, Purnomo menjelaskan kegiatan ini terselenggara sebagai bentuk nyata dari visi Polimedia sebagai kampus vokasi yang mengutamakan inovasi dan kolaborasi. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Pemerintah, Lembaga Pendidikan, Dunia Usaha dan Industri untuk mewujudkan hubungan yang mutualisme. Hal ini juga menjadi wujud kerja sama Kampus Merdeka dimana Polimedia sebagai lembaga pendidikan turut melakukan kerja sama dengan Dunia Industri dan Dunia Usaha agar terjadi link and match sehingga memberikan sinergi yang lebih baik.
Ketua Panitia Penyelenggara Suhendra Marzs mengatakan kegiatan ini dibuka untuk umum dengan menyajikan beberapa pameran industri percetakan, kemasan, dan lainnya. Peserta eduprint Polimedia expo 2020 terdiri dari mahasiswa dan industri atau DUDI, baik industri cetak konvensional maupun digital. Total booth keseluruhan terdapat 22 booth, 14 booth dari beberapa program studi dan UKM Polimedia, 8 industri kreatif, serta Café yang di kelola secara khusus oleh Prodi Seni Kuliner.
“Kegiatan ini juga menampilkan beberapa kegiatan menarik lainnya seperti lomba foto, lomba booth terbaik, fashion show, print talkshow, webinar, live broadcast dan sebagainya,” katanya.
Mengambil tema New Normal, New Hope, New Opportunity, kegiatan ini dilaksanakan dengan memadukan sistem online dan offline karena melihat kondisi saat ini yang tidak memungkinkan untuk menciptakan kerumunan.
“Bagi orang-orang yang berkunjung langsung, protokol kesehatan Covid-19 menjadi hal terpenting yang kami perhatikan, dimana total jumlah orang di dalam venue dibatasi di setiap sesinya, dilakukan pengecekan suhu tubuh di pintu masuk Hall, menyediakan hand sanitize di setiap booth, menggunakan masker, dan menjaga jarak,” lanjutnya.
Bagi pengunjung yang tidak hadir langsung, tetap bisa mengikuti semua kegiatan secara virtual dengan mengakses kanal youtube Polimedia TV. Semua rangkaian kegiatan akan disiarkan secara langsung di kanal youtube tersebut, juga dipublish oleh Majalah Printpack Indonesia yang memiliki akses luas hingga manca negara.