32.2 C
Jakarta

Empat Pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah Aceh Ujian Kenaikan Tingkat

Baca Juga:

BANDA ACEH, MENARA62.COM – Sebanyak 14 wilayah Tapak Suci di Indonesia mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah gelombang kedua yang berlangsung 28-30 Januari 2022, di Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Yogyakarta.Jumlah peserta ujian sebanyak 256 orang ini melebihi jumlah kuota yang ditetapkan, sebagian ada tidak lulus ujian kependekaran.

Acara ini berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, disiplin yang sangat ketat serta padat. Jadwal pertandingan melahirkan pendekar yang berkualitas serta memanfaatkan waktu seefektif serta sebaik mungkin.

Pimpinan Pusat Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah, memang berusaha melaksanakan atau menyelenggarakan ujian dengan sistem bergelombang dalam kondisi yang belum sepenuhnya normal, mengingat penyelenggaraan kegiatan tingkat nasional dua tahun tidak dilaksanakan, silaturrahmi para pendekar dalam skala nasional.

Penyegaran atau pemantapan keilmuan masih terus diperlukan agar ilmu seni bela diri pencak silat yang telah semakin mendunia  dapat berkembang luas. Tapak Suci telah hadir di 14 negara Asia, Timur Tengah, Eropah, Amerika dan Australia, sehingga pertimbangan keilmuan yang menyebar juga semakin menuntut adanya kemantapan serta ketrampilan yang semakin berkualitas.

Tapak Suci Aceh mengirimkan empat orang pendekar peserta yaitu, Hendra Haryono dengan judul karya tulis Sistim Mutu Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Pencocokan Profil Dalam Pemilihan Calon Wasit Dan Pembantu Wasit/Juri Di Pertandingan Tapak Suci.

Ini merupakan tuntutan kondisi serta keharusan agar pertandingan semakin efektif, efisien, berkualitas, cepat serta menggunakan metode modern di era komputerisasi serta menghendaki hasil pertandingan benar-benar objektif serta menjunjung tinggi sportivitas yang sesungguhnya diharapkan.

Junaidi, dalam karya tulisnya berjudul “Manfaat Kebugaran Jasmani Pesilat dalam Melaksanakan Latihan Gerak Jurus Mawar Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kota Lhokseumawe”, menjelaskan bahwa jurus mawar sebagai khas Tapak Suci dapat menjadikan serta kondisi kesehatan tetap terjaga serta memiliki manfaat yang baik jika dilaksanakan dengan benar serta sunguh-sungguh.

Fahrul Radhi dalam karya tulisnya “Pola Langkah Segi Tiga Dan Paku-paku Dalam Penggunaan Senjata Trisula”, dalam hal ini membiasakan menggunakan pola langkah yang benar menjadikan kebiasaan dalam penggunaan senjata, serta juga dapat diterapkan dalam pertandingan dengan tidak menggunakan senjata sekalipun akan efektif juga memberikan manfaat yang sangat berguna.

Dan terakhir Taufiq dengan karya tulis, “Memperkukuh Gerakan Jurus Dasar Tapak Suci,” yaitu dalam kondisi perkembangan zaman serta era modern ini jurus dasar khas identitas Tapak Suci dan perkembangannya. Ini mesti dijadikan diakui hak kekayaan intelektual atau hak cipta/hak paten, sebagai karya cipta hasil pemikiran serta keilmuan dari para pendiri pendekar terdahulu sebagai jurus khas merupakan kepemilikan yang sah dari Tapak Suci dengan identitas yang dimiliki, sehingga bermanfaat baik untuk saat ini maupun akan datang didalam kehidupan modern sebagai keilmuan yang terus berkembang dalam kehidupan masyarakat yang jelas hak miliknya.

Karya tulis tersebut menurut Hendra mesti dipertahankan secara ilmiah serta keilmuan dan intelelektualitas pendekar, sehingga dapat dipertahankan juga kemudian benar sangat bermanfaat, tidak saja bagi Tapak Suci, namun untuk kepentingan perkembangan keilmuan pencak silat serta berbagai kehidupan ditengah masyarakat modern. Sehingga ujian para pendekar memang diuji secara fisik, keilmuan, keintelektualitasan, kematangan keorganisasian, keutamaan mental dan akhlaq dan kependekaran yang diharapkan secara ril bermanfaat dalam kehidupan masyarakat.

Konsep keilmuan, iman dan akhlaq sangat diutamakan tidak berfikr untuk kepentingan diri sendiri, perkembangan organisasi juga memiliki manfaat besar bagi kehidupan masyarakat sebagai ilmu pencak silat. Hal yang penting perubahan sikap perilaku berakhkaq dalam seni ilmu bela diri pencak silat dalam kehidupan masyarakat yang semakin modern, bersaing serta berkembang pada era globalisasi saat ini.

Akhirnya Hendra menyatakan, saat ini di Aceh bertambah jumlah pendekar keilmuan Tapak Suci, yaitu Hendra Haryono sebagai Pendekar Muda, Junaidi Pendekar Muda, Fahrul Radhi Pendekar Madya, dan Taufiq Pendekar Kepala. Diharapkan akan semakin memperkuat konsolidasi organisasi Tapak Suci di Aceh, memiliki tanggung jawab akhlaq moral serta keorganisasiaan agar Tapak Suci menjadi semakin berkembang dan sebagai salah satu perguruan historis di Indonesia juga bermanfaat bagi peningkatan perkembangan silat semakin dicintai masyarakat, juga memberikan sumbangan nyata terhadap pendidikan ilmu bela diri bagi generasi muda pada masa akan datang.

Dipertegas oleh Hendra bahwa, secara nyata moto Tapak Suci semakin mampu memeprbaiki kehidupan masyarakat Aceh dan memperlihat perkembangan nyata dalam kehidupannya, yaitu “Dengan Iman dan Akhlaq Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlaq Saya Menjadi Lemah”, Lahaulaa walakuawata Illabilahila’ilazim, terus memperkuat ke-Tahid-an kebesaran atau kekuatan dan pertolongan terhadap Allah Subhanahu Wata’ala dan tidak berharap hanya kepada selain Allah SWT. Tapak Suci dapat terus berkembang di Aceh dan semakin dicintai masyarakat untuk menghargai keilmuan dan kependekaran.

By Agusnaidi Budaya

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!