27 C
Jakarta

Erindyah R. Wikantyasning Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Farmasetika dan Teknologi Farmasi UMS Ciptakan Pengembangan Obat Bahan Alam dalam Aplikasi Nanoteknologi

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Prof. apt. Erindyah R. Wikantyasning, M.Si., Ph.D, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Farmasetika dan Teknologi Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang digelar pada, Senin (23/12/2024) di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan.

Pada pidato pengukuhan guru besar, Erindyah memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukannya dengan judul ‘Aplikasi Nanoteknologi dalam Pengembangan Obat Bahan Alam.’

Ia menjelaskan, nanoteknologi merupakan cabang ilmu yang memungkinkan kita untuk memanipulasi materi hingga tingkat atom dan molekul, sehingga dapat membuka peluang besar dalam berbagai bidang di antaranya : bidang kesehatan, bidang farmasi, dan bidang kosmetika.

“Di Indonesia nanoteknologi dapat menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi bahan alam kita yang berlimpah,” ucapnya.

Dalam bidang farmasi, nanoteknologi dapat mengatasi tantangan klasik dari bahan alam seperti, kelarutan yang rendah, dan bioavailabilitas yang rendah. Erindyah juga berikan contoh yaitu ‘lempuyang’ yang dapat diformulasikan dalam nanopartikel sebagai meningkatkan aktivitasnya sebagai anti kanker.

“Pendekatan serupa juga diterapkan pada ekstrak kunyit hitam dan lengkuas yang menunjukkan peningkatan aktivitas terhadap sel kanker payudara,” jelasnya.

Guru Besar Farmasetika itu menambahkan bahwa ketersediaan nanoemulsi berbasis bahan herbal seperti, sambiloto dan meniran telah terbukti aktivitasnya sebagai antidiabetik.

“Ketersediaan pada nanoemulgel yang berbahan aktif herbal dapat memberikan manfaat seperti antibakteri, antioksidan, antiaging, dan juga perlindungan tabir surya,” tambah guru besar itu.

Namun tantangan masih ada, potensi dari nanopartikel regulasi yang ketat dan tantangan produksi skala besar masih menjadi perhatian utama.

“Meski demikian kolaborasi antara akademisi industri dengan pemerintahan menjadi solusi menjadi kendala tersebut,” ucapnya.

Nanoteknologi turut memberikan peluang besar untuk meningkatkan nilai tambah bahan alam Indonesia dengan memadukan kearifan lokal dan teknologi modern sehingga dapat menciptakan produk yang berkualitas global dan mendukung ekonomi lokal dan ekonomi berkelanjutan.

Selain Erindyah, dalam waktu yang bersamaan UMS mengukuhkan tujuh Guru Besar UMS yang berasal dari berbagai bidang keilmuan. Mereka adalah Prof. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Geografi; Prof. Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan; Prof. Ir. Tri Widodo Besar Riyadi, M.Sc., Ph.D., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Pembentukan Logam dan Material Maju; serta Prof. Dr. Ambarwati, M.Si., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Mikrobiologi.

Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, M.T., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendekatan dan Konsep Arsitektur Islam. Prof. Apt. Erindyah R. Wikantyasning, M.Si., Ph.D., menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Farmasetika dan Teknologi Farmasi. Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Agus Dwi Anggono, M.Eng., Ph.D., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Nanofluida. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!