25.1 C
Jakarta

FKIP UMKABA–SD Muhammadiyah PK Solo Bahas Pendidikan Inklusif

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo menerima kunjungan akademik dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Kendal Batang (UMKABA), Selasa (16/12/2025). Kunjungan tersebut diisi dengan kegiatan sharing session, education literacy, sekaligus penandatanganan kerja sama antara kedua institusi.

SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo diwakili Wakil Kepala Sekolah Bidang Kemuridan, Muhamad Arifin, sementara rombongan UMKABA dipimpin Dekan FKIP UMKABA, Rachmat Imam Muslim. Dalam kunjungan tersebut, kedua pihak menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Implementation Agreement (IA) sebagai dasar pelaksanaan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Rachmat Imam Muslim menyampaikan terima kasih atas sambutan SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo serta mendorong mahasiswa FKIP UMKABA untuk memanfaatkan sesi diskusi guna menyerap pengalaman praktik pendidikan di sekolah dasar.

Menurutnya, kegiatan ini penting bagi calon guru untuk memahami tantangan nyata dunia pendidikan. “Mahasiswa perlu melihat langsung praktik di sekolah agar tidak hanya memahami teori, tetapi juga realitas di lapangan,” ujarnya.

Muhamad Arifin menyambut baik penandatanganan kerja sama tersebut dan berharap kolaborasi yang terjalin dapat berkembang secara produktif ke depan.

“Kami berharap kerja sama ini menjadi awal kolaborasi yang berkelanjutan dan berdampak positif, baik bagi sekolah maupun pengembangan kompetensi mahasiswa calon guru,” katanya.

Kegiatan sharing session diawali dengan pemaparan dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo, Siti Junaidati. Ia menjelaskan kekhususan sekolah, mulai dari penerapan Kurikulum Sekolah Syariah hingga konsep Sekolah Tanpa Ruang Guru yang mendorong interaksi dan kolaborasi antara guru dan murid.

Selain itu, Siti Junaidati memaparkan penerapan Sistem Pembelajaran Inklusif yang diintegrasikan dalam proses belajar mengajar, meski sekolah tersebut bukan sekolah inklusi formal. Ia juga menjelaskan filosofi Tiga Pilar Kesuksesan Pendidikan, yakni sinergi antara guru, murid, dan orang tua sebagai kunci utama keberhasilan pendidikan.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Mahasiswa FKIP UMKABA mengajukan pertanyaan terkait manajemen waktu guru serta teknis penerapan pembelajaran inklusif di sekolah reguler. Diskusi tersebut menunjukkan ketertarikan mahasiswa terhadap tantangan praktis profesi guru.

Selain sharing session, FKIP UMKABA juga menggelar kegiatan education literacy untuk murid SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo. Kegiatan ini dilaksanakan oleh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan PGSD UMKABA kepada 56 murid kelas III.

Melalui motivasi belajar dan permainan edukatif, para dosen berinteraksi langsung dengan murid. Kegiatan tersebut disambut antusias dan diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar serta meningkatkan literasi murid sejak dini. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!