YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M. Nurul Yamin menyampaikan bahwa saat ini MPM tengah berfokus peningkatan kualitas hidup keluarga nelayan melalui inisiasi pembentukan Kampung Nelayan Berkemajan.
“Melalui inisiasi Kampung Nelayan Berkemajuan yang bertujuan untuk mendampingi nelayan menghadapi tantangan yang dihadapi di sektor perikanan, dan peningkatan kualitas hidup keluarga nelayan,” terang Yamin dalam sambutannya pada Diskusi Online Jamaah Nelayan Muhammadiyah yang diselenggarakan pada Ahad (9/6/24) melalui Zoom Meeting.
Diskusi daring yang mengangkat tema ‘Jalan Pemberdayaan Menuju Kemakmuran dan Kesejahteraan Rakyat’ tersebut diselenggarakan oleh MPM PP Muhammadiyah dan JALAMU (Jamaah Nelayan Muhammadiyah).
Yamin kemudian menambahkan bahwa saat ini MPM telah merancang konsep pemberdayaan bagi Kampung Nelayan Berkemajuan mencakup empat kata kunci utama.
“Pertama adalah berbasis kepada aspek nelayan sehat, baik lingkungan seperti sanitasi dan kesehatan para nelayan beserta keluarga,” ungkap Yamin.
Selain itu, menurutnya yang kedua kampung nelayan juga harus inklusif. Yakni adanya pelibatan kelompok wanita dan marjinal, serta penggunaan teknologi untuk peningkatan nilai. Kemudian yang ketiga adalah nelayan produktif, di mana adanya peningkatan produktivitas dan perluasan jaringan pasar. Lalu terakhir, menurut Yamin nelayan harus berjamaah, yakni adanya penguatan kelembagaan kolektif, seperti pembentukan kelompok usaha bersama.
Turut hadir sebagai narasumber dalam agenda ini, Ketua Tim Kerja Perlindungan Nelayan Direktorat Perizinan dan Kenelayanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Lili Widodo dan Pengurus Jamaah Nelayan Muhammadiyah (JALAMU) Lamongan, Muhammad Farid.
Lili Widodo, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyebut bahwa hal tersebut selaras dengan apa yang telah digiatkan oleh pemerintah melalui program pemerintah bertajuk Kampung Nelayan Modern (KALAMO).
“Pemerintah melalui program Kampung Nelayan Modern memberikan fasilitas seperti pembangunan sarana, prasarana, dan pengembangan SDM bagi kampung nelayan. Hal ini sejalan dengan rencana program MPM PP Muhammadiyah yang menekankan kapabilitas SDM dan infrastruktur berkualitas untuk Kampung Nelayan Berkemajuan,” ujar Lili.
Farid, selaku pengurus JALAMU menyayangkan bahwa masih terdapat lebih dari 7 juta nelayan yang hidup dalam kondisi kemiskinan, bergantung pada hasil laut sebagai sumber mata pencaharian utama mereka.
“Masalah di nelayan cukup kompleks yang memerlukan solusi bersama. Diperlukan pemberdayaan di sektor ini melalui inovasi dan pengembangan infrastruktur serta SDM yang mendukung,” tutur Farid. (*)