30.1 C
Jakarta

Gandeng PWM Kaltim, Induk BTM Sosialisasikan Gerakan Keuangan Mikro

Baca Juga:

SAMARINDA, MENARA62.COM –  Setelah terbentuknya satu BTM di Samarinda  – Kalimantan Timur dengan badan hukum Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS), Induk BTM bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah ( PWM) Kalimantan Timur ( Kaltim) sosialisasikan gerakan microfinance Muhammadiyah untuk penguatan ekonomi Muhammadiyah.

Ketua Induk BTM, Achmad Suud mengatakan potensi – potensi ekonomi Muhammadiyah seperti Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan warga Muhammadiyah sangat besar sekali. Namun sangat disayangkan potensi ekonomi tersebut belum banyak terkonsolidasikan dalam lembaga keuangan syariah milik Muhammadiyah.

Pada hal potensi tersebut jika dikelola secara profesional memiliki multiefek terhadap perekonomian Muhammadiyah.

“Maka dari itu munculnya  BTM sebagai sebuah gerakan keuangan mikro Muhammadiyah sangat vital dan sekaligus sebagai infrastruktur gerakan dakwah tentang bunga bank adalah haram,” ujarnya dalam acara sosialisasi BTM yang diselenggarakan oleh PWM Kaltim di gedung panti asuhan Al Wali Daaturrahmah Aisyiyah Samarinda, Sabtu (27/1).

Untuk mengembangkan BTM dilingkungan Muhammadiyah, BTM menggunakan dua regulasi yakni Undang – Undang No 25 Tahun 1992 tentang koperasi dan Undang – Undang No 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Dua regulasi itu yang menjadikan BTM ada dua jenis BTM, yakni KSPPS BTM dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) BTM. Meskipun ada dua regulasi tersebut, Suud menegaskan tetap satu integrasi dalam gerakan microfinance Muhammadiyah bernama BTM.

Kemudian terkait sosialisasi BTM di Kaltim, Suud menambahkan, agar di Kaltim muncul BTM yang bisa dijadikan sebagai pusat keuangan Muhammadiyah dan sekaligus gerakan dakwah Muhammadiyah dalam memberikan pemberdayaan ekonomi umat. Ia juga menginginkan  di PWM Kaltim muncul BTM sekunder yang berperan sebagai pengendali likuiditas, supervisi (penilaian, evaluasi pengawasan) dan penguatan sumberdaya insani di jaringan BTM Primer. Dengan adanya BTM sekunder akan mempercepat akselerasi gerakan BTM di Kaltim dan akan mendorong lahirnya BTM – BTM di seluruh Kalimantan.

Sementara Wakil Ketua PWM Kaltim Bidang Ekonomi Mariaman Darto mengatakan,  sosialisasi BTM di Kaltim ini salah satu bentuk dari implementasi dari hasil Muktamar Muhammadiyah di Makassar – Sulawesi Selatan, tentang pilar ketiga Muhammadiyah ( BTM ). Dengan adanya BTM dia menginginkan agar sektor – sektor riil yang selama ini dimiliki oleh warga Muhammadiyah bisa berkembang disamping itu bisa cepat membentuk jaringan pelaku bisnis Muhammadiyah yang selama ini dikenal dengan nama  Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM). “Itu salah satu point yang kami inginkan,”paparnya.

Potensi BTM di Kaltim bisa berkembang memiliki peluang yang sangat besar, apalagi animo warga Muhammadiyah yang di dukung organisasi sangat aktif mensosialisasikan aktifitas kewirausahaan. Selain itu pula kebijakan pembangunan ekonomi tersebut selaras dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kaltim. Mariman menyakini gerakan BTM ini adalah gerakan yang positif dalam sebuah Islam berkemajuan di Kaltim. (Agus Y)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!