SLEMAN, MENARA62.COM – Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga sekarang ini mengajarkan kita banyak hal baru yang harus kita terapkan untuk hidup di era new normal, terutama terkait perilaku hidup baru dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal itu pula yang dilakukan Panti Asuhan Baitul Qowwam.
Panti yang memiliki makna rumah pemberdayaan tersebut berada di Plumbon Kidul Mororejo Tempel Sleman Yogyakarta. Saat ini panti memiliki santri 60 anak. Panti tersebut berupaya terus memberikan bekal kepada para santrinya dengan aneka ilmu dan wawasan sebagai bekal untuk kehidupan kelak mereka di masyakat sehingga menjadi insan yang berdaya dan mempunyai aneka kemampuan dan ketrampilan.
Salah satu kegiatannya adalah dengan melakukan sosialisasi akan pentingnya mitigasi kebencanaan. Acara ini digelar pada Kamis 18 Februari bertempat di aula panti dengan peserta sekitar 40 santri putra dan putri dengan pemateri dari Tagana (Taruna Siaga Bencana) Yogyakarta.
Sigit T, Salah satu pemateri dari Tagana dalam paparannya menyampaikan bahwa tingginya kerawanan dan ancaman bencana perlu disikapi dan diantisipasi pemerintah dengan menetapkan program penanggulangan bencana dalam bentuk upaya mitigasi bencana. Tujuannya untuk membentuk sikap memiliki kesiapsiagaan dan mampu mendeteksi dini berbagai gejala atau tanda akan munculnya bencana.
“Ini sangat penting untuk meminimalkan korban jiwa maupun materi pada setiap kejadian bencana,” katanya.
Tagana hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan di masa pra bencana (kondisi normal), penanganan dan perlindungan bagi korban dimasa tanggap darurat sampai dengan pendampingan bagi korban bencana pada tahap pasca bencana dan pemulihan.
“Kegiatan sosialisasi mitigasi bencana kali ini menyasar ke generasi muda khususnya di panti sebagai upaya untuk menanamkan pengertian mitigasi bencana sejak usia muda agar upaya pengurangan resiko bencana dan terwujud kesadaran masyarakat untuk berperan aktif mewujudkan kesiapsiagaan dalam upaya pengurangan resiko bencana dengan menjalin koordinasi dan sinergitas berbasis kearifan lokal yang ada,” tandas Sigit.
Sementara salah satu pengasuh Panti Baitul Qowwam, Ustad Muhtarom Pede didampingi santrinya Rahmad Syaifudin dan Azah Afifah mengatakan selaku pengurus panti menyampaikan terima kasih atas tambahan wawasan dan pengetahuan tentang mitigasi bencana yang disampaikan dari Tagana Yogyakarta.
“Sebuah ilmu dan pemahaman baru tentang kesiapsiagaan bencana yang bisa diterapkan di lingkungan panti dan masyarakat dan terutama menjadi bekal kepada para santri ketika nanti hidup di masyarakat bisa menjadi para pemuda yang memiliki ketangguhan ketika terjadi bencana dan menjadi insan yang berdaya dan menjadi pribadi sesuai dengan yang dituntunkan oleh Allah dan Rasulnya dan menjadi Insan yang berdaya sesuai dengan apa yang dicitakan,” katanya.
Panti Baitul Qowwam saat ini tengah merintis pembangunan gedung sekolah dan masjid untuk mendukung kegiatan pembentukan generasi berdaya. Panti ini membuka kesempatan kepada masyarakat untuk turut bersama-sama berpartisipasi dan berbagi kebaikan dan ladang amal soleh kepada masyakat melalui Nomor Rekening BSM No. 0307075359 An. Agus T. QQ. Baitul Qowwam dengan kontak di 081215520406.
Panti Asuhan yang berdiri sekitar 11 tahun ini telah banyak menorehkan prestasi dari para santrinya berupa prestasi akademik di sekolah, aneka lomba dan beberapa telah berhasil mendapatkan program bidik misi baik di UGM, UIN Sunan Kalijaga dan sebagainya serta banyak alumninya yang telah menjadi penggerak pemberdayaan masyarakat ditempatnya sekarang.