BANDA ACEH, MENARA62.COM – Gempa bumi dengan kekuatan 5,3 M mengguncang Perairan Barat Aceh pada Minggu (27/1) pukul 11:36 WIB. Gempa yang berpusat di kedalaman 10 km, berjarak 180 km Barat Daya Kabupaten Simeulue, Aceh tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani dalam siaran persnya menerangkan bahwa gempa bumi yang terjadi tidak menimbulkan tsunami, karena energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut.
Dijelaskan Kasbani, kondisi geologi di sekitar pusat gempa tersusun oleh batuan sedimen, batuan karbonat berumur tersier, dan batuan berumur pra tersier.
“Sebagian dari batuan tersebut telah mengalami pelapukan. Batuan yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lepas, belum kompak sehingga bersifat memperkuat efek guncangan gempa bumi,” kata Kasbani.
Berdasarkan analisis PVMBG, lanjut Kasbani bahwa gempa bumi yang berpusat di lempeng samudra Indo-Australia berada di luar zona subduksi tersebut, diperkirakan terjadi karena reaktivasi sesar yang disebabkan oleh litosfer samudera yang mendekati zona subduksi dan menekuk ke dalam parit (trench) laut dalam.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat.
“Masyarakat jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan,” pungkasnya.