Gempa Melanda Sulawesi Tengah

JAKARTA, MENARA62.COM — Gempa melanda Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa di Sulteng pertama terjadi pada pukul 14:00 WIB dengan kekuatan 5.9 SR, dengan pusat gempa 8 km Barat Laut Donggala, Sulteng. Sedangkan gempa terakhir terjadi pada pukul 19.27 WIB yang berkekuatan 5.0 SR, dengan pusat gempa berada di 50 km tenggara Donggala. Total, sudah terjadi 12 kali gempa dengan gempa terkuat dengan magnitude 7.7 SR terjadi pada pukul 17.02 WIB, dengan pusat gempa 27 km Timur Laut Donggala.

Tiga pantai di Palu, Donggala dan Mamuju, sempat terjadi tsunami, dengan ketinggian bervariasi, dan yang paling tinggi 3 meter.

Dwikora Karnawati, Kepala BMKG dalam konferensi pers menyatakan, lebih setengah meter hingga tiga meter, dengan perkiraan waktu tiba 17.22 menit WIB. Peringatan tsunami dikeluarkan sekitar lima menit setelah gempa.

“Pemantauan muka air laut, dan mengumpulkan saksi mata dari staf BMKG di Kota Palu. Hasil pengamatan ada kenaikan muka air laut setinggi 6 cm, 17.27 WIB di Mamuju. Terpantau saksi mata, kenaikan air laut setinggi 1,5 meter di pantai Palu,” ujarnya.

Namun, Dwikora mengatakan, setelah dipantau, terlihat air naik semakin surut dan akhirnya peringatan tsunami diakhiri 17.36 WIB. “Jadi memang benar ada tsunami, dan sudah ada peringatan dan sudah diakhiri pada jam 17.36 WIB,” ujarnya.

Dampak gempa bumi, goncangan dirasakan di Toli-toli, dengan getaran dirasakan dan juga terjadi jendela, pintu berderit dan dinding bergetar. Gorontalo, Poso, dan Palu, goncangan juga dirasakan hingga skala 4 MMI. Sarowako, Kendari, Kolaka, Konawe Utara,Bone, dan Sengkang. Getaran juga dirasakan hingga Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Getaran juga dirasakan hingga Sulawesi Selatan, di Makasar, Gowa dan Toraja.

“Sejauh ini dilaporkan satu orang meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan, dan beberapa orang terluka,” ujarnya.

Dwikora menghimbau masyarakat tetap tenang, meskipun gempa susulan diperkirakan akan terjadi. “Informasi terus kami kirimkan ke masyarakat melalui situs BMKG. Mohon masyarakat tidak terpancing isu mengenai gempa dan tsunami dari pihak yang tidak bertanggungjawab,” ujarnya.

Berikut hasil catatan BMKG: