PEKANBARU, MENARA62.COM – Gubernur Riau Syamsuar secara resmi melepas mahasiswa penerima beasiswa pada Institut Agama Islam Tazkia Bogor tahun 2021 di Hotel Angkasa Garden Pekanbaru, Kamis (09/09/2021)
Sebanyak 75 mahasiswa asal Riau mendapatkan beasiswa untuk menjalani perkuliahan di Institut Agama Islam Tazkia Bogor. Ke-75 mahasiswa tersebut merupakan hafidz dan hafizah yang sebelumnya sudah mengikuti seleksi.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, 75 mahasiswa yang akan menjalani pendidikan di Institut Tazkia Bogor, merupakan hasil seleksi dari panitia pihak kampus. Selanjutnya, Pemprov Riau membiayai seluruh mahasiswa melalui program beasiswa.
“Untuk Institut Tazkia Bogor, kita sudah mulai menjalin kerja sama sejak tahun 2020 lalu, tahun ini sebanyak 75 orang yang mendapatkan beasiswa,” kata Gubri saat memberikan pembekalan kepada 75 mahasiswa tersebut.
Dijelaskan Gubri, beasiswa yang diberikan bagi mahasiswa IAI Tazkia Bogor adalah mereka yang hafidz dan hafizah yang telah melalui seleksi yang ketat. Tidak hanya dari pondok pesantren, tapi juga siswa yang berasal dari sekolah umum SMA/SMK. “Selama menjalani kuliah, akhlak harus diperhatikan, kalau sudah masuk perguruan tinggi harus mandiri. Ikutilah aturan kampus, mahasiswa yang diasramakan dan dibiayai oleh pemerintah harus bisa memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Gubri berharap, para mahasiswa tersebut bisa menjadi penghafal Alquran dan ulama, sekaligus juga menjadi calon-calon wirausaha. Dengan demikian, para mahasiswa tersebut dapat menjadi pionir di masing-masing daerah.
“Jadi mereka tidak hanya disiapkan menjadi mahasiswa sesuai kompetensinya, tapi juga disiapkan menjadi wirausaha muda ke depan yang bisa menciptakan peluang kerja di lingkungannya masing-masing,” harapnya.
Sementara itu, Rektor Institut Agama Islam Tazkia Bogor Murniati Mukhlisin mengatakan, selama menjalani perkuliahan di IAI Tazkia Bogor, mahasiswa akan menerima pelajaran agama Islam, dari dosen-dosen ahli agama baik dari Indonesia maupun Timur Tengah. Yang paling utama diberikan kepada mahasiswa adalah akhlak. “Saat ini kami telah menyeleksi anak-anak Riau, dari 500 orang hanya 75 orang yang kami terima hasil seleksi,” kata Murniati.