KARANGASEM, MENARA62.COM — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan level peringatan penerbangan menjadi merah. Peringatan ini dibuat disebabkan aktivitas Gunung Agung, Bali. Gunung Agung erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 6.142 meter di atas permukaan laut.
“Kalau ketinggian kolom abu sudah lebih dari 6000 meter di atas permukaan laut. Jadi bukan di atas puncak maka VONA jadi `red`,” kata Kepala PVMBG Kasbani di Karangasem, Bali, Ahad (26/11/2017), seperti dilansir Antara.
VONA
PVMBG melalui Vulcano Observatory Notice to Aviation (VONA) mengeluarkan status baru untuk peringatan penerbangan itu pada Sabtu (25/11/2017) malam. Status baru itu dikeluarkan setelah sebelumnya berada dalam status “orange”. VONA menyebutkan abu vulkanik bergerak ke timur-tenggara mengikuti arah angin.
Kasbani mengatakan, informasi tersebut menjadi pertimbangan bagi pilot atau pelaku penerbangan untuk menghindari jalur udara di sekitar kawasan Gunung Agung.
Meski pihaknya mengeluarkan level “red” tersebut, namun kewenangan untuk melarang melintas di jalur udara atau di atas Gunung Agung, berada di tangan otoritas terkait.
Sementara itu, meski berstatus “merah”, namun menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandara Ngurah Rai mengatakan, bandara tersebut masih beroperasi normal. Penerbangan masih ada, namun dengan tetap memantau sebaran abu vulkanik.
Hingga saat ini, 22 penerbangan batal terbang dari dan menuju Bali. Yaitu, maskapai asing untuk rute internasional, satu rute domestik.