BANJARMASIN, MENARA62.COM– Guna meningkatkan peringkat perguruan tinggi Indonesia dibidang penelitian, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir meminta para profesor atau guru besar untuk rajin menghasilkan publikasi ilmiah di jurnal internasional.
“Contohnya di National Taiwan University of Science and Technology guru besarnya, profesornya berkewajiban menghasilkan empat publikasi di jurnal internasional, kalau Malaysia dua,” kata Nasir, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (29/7).
Menristek juga mengajak para guru besar menghasilkan publikasi ilmiah dengan sedikit bergurau tentang tunjangan besar yang akan didapatkan apabila melakukan riset.
“Mohon maaf, para guru besar yang sudah dapat sertifikasi, tunjangan kehormatan dua kali. Ibaratnya bangun tidur saja sudah dapat Rp400 ribu, belum bekerja, baru bangun tidur. Apalagi keluarkan riset,” canda Nasir.
Pemerintah diakui Nasir, menyiapkan anggaran tertinggi hingga Rp1,6 miliar untuk satu penelitian.
Nasir mengakui permasalahan rendahnya jumlah publikasi ilmiah Indonesia karena para dosen belum terlalu berminat untuk melakukan riset, serta anggaran penelitian yang masih sedikit.
Oleh karena itu pemerintah mendorong minat dosen untuk melakukan penelitian dengan memberikan insentif, di samping juga Kementerian Ristekdikti mengupayakan peningkatan anggaran penelitian dengan kementerian/lembaga terkait.
“Anggaran penelitian harus kita dorong. Kami lagi koordinasi dengan Menko Perekonomian,” kata Nasir.
Nasir menyebutkan dana untuk penelitian yang dianggarkan pemerintah pada 2017 sebanyak Rp2,5 triliun untuk seluruh perguruan tinggi.