28.8 C
Jakarta

Guru Harus Antisipasi Ketidakpastian Dunia Profesional

Baca Juga:

CIMAHI, MENARA62.COM – Perubahan teknologi yang sangat cepat salah satunya membuat dunia professional sarat ketidakpastian. Karena itu, pendidikan harus mampu menyiapkan generasi milenial yang memiliki kemahiran dan ketrampilan yang dibutuhkan dunia kerja.

Untuk menyiapkan generasi siap menghadapi tantangan, menyiapkan guru yang professional dan terampil sangat penting dan strategis. Itu mengapa pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus berupaya melengkapi sarana pelatihan bagi guru-guru terutama guru pendidikan vokasi (kejuruan) atau SMK.

“Para guru harus di upgrade kemahirannya, disegarkan kembali kompetensinya. Karena itu saya datang ke sini untuk memastikan apakah peralatan yang digunakan untuk meng-upgrade kemahiran guru sudah layak,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy saat meninjau Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bidang Mesin dan Teknik Industri (BMTI), Kota Cimahi, Jawa Barat dalam siaran persnya, Jumat (22/2/2019).

Peningkatan kemahiran dan kompetensi guru menurut Mendikbud selain melalui kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), pemerintah berupaya meningkatkan kerja sama dengan berbagai negara maju dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan vokasi. Salah satunya kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Perancis yang diwakili Schneider Electric.

Tahun lalu, lanjut Mendikbud resmi dibuka pusat keunggulan atau Center of Excellence (CoE) bidang listrik, otomasi, dan energi terbarukan di P4TK BMTI. Pusat keunggulan ini ditargetkan akan melatih 72 orang guru dan 36 orang teknisi dari 36 SMK setiap tahunnya. Sehingga akhirnya akan tercapai sebanyak 368 orang guru dan 184 orang teknisi dari 184 SMK sampai dengan tahun 2022.

Sebelumnya, Mendikbud meresmikan tiga gedung di lingkungan P4TK BMTI, yakni gedung sarana olah raga Wisma Waskita, gedung Departemen Teknik Sipil dan Perancangan, serta Padepokan Kiansantang yang menjadi sarana penginapan peserta pendidikan dan pelatihan.

Mendikbud mengapresiasi berbagai perubahan dan perbaikan yang terjadi di P4TK BMTI. Tidak hanya pembangunan fisik, tetapi juga perbaikan pada sistem kerja yang mengedepankan integritas dan pelayanan prima. Semangat pembenahan birokrasi yang menjunjung tinggi prinsip transparansi, akuntabilitas, integritas akan terus menjadi perhatian utama Kemendikbud.

“Kita berusaha betul untuk melakukan pembersihan dari praktik-praktik tidak baik. Terutama karena kita ini di lembaga pendidikan. Saya tahu itu tidak mudah. Mari kita mulai dari diri sendiri,” ujar Muhadjir.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!