SOLO, MENARA62.COM — Sebanyak 105 Guru Olahraga SD/SMP/SMA/SMK Se-Surakarta mengikuti mini workshop “Deteksi dan Penanganan Awal Pasien Henti Jantung untuk Masyarakat Awam” pada hari Selasa, (14/11/2017) di Aula Baitul Hikmah RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Mini workshop yang dilaksanakan selama empat jam ini, dilaksanakan sebagai rangkaian Kegiatan Milad ke 90 RS PKU Muhammadiyah Surakarta, Milad Muhammadiyah ke 108, dan Hari Kesehatan Nasional ke 53.
Dr Nanda Nurkusumasari SpJP-FIHA yang juga merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah fulltimer di RS PKU Muhammadiyah Surakarta sebagai narasumber menyampaikan, dengan cara mengenali gejala awal seperti nyeri dada >20 menit, tidak membaik dengan istirahat atau pemberian obat, diserta mual, muntah, keringat dingin, nggliyer atau pingsan. Perlu kehati-hatian apabila tanpa diserta nyeri dada, segera periksakan ke rumah sakit atau dokter terdekat.
Mencegah penyakit jantung paling utama adalah dengan pola hidup sehat: seimbangkan gizi, enyahkan rokok, hindari stress, awasi tekanan darah, teratur olahraga yang ritmis dengan interval kontraksi dan relaksasi otot serta progresif teratur, tetap memperhatikan kondisi tubuh, tekanan dara, denyut nadi sebelum selama dan setelah latihan.
Di sesi ke dua workshop untuk semua peserta dipandu Tim Code Blue RS PKU Muhammadiyah Surakarta, tentang cara penanganan awal untuk masyarakat awam bila menghadapi korban atau pasien tidak sadar dan mengalami henti jantung.
Menurut Humas RS PKU Muhammadiyah Surakarta, Betty Andriani, mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk kepedulian rumah sakit untuk menambah wawasan para guru terutama guru olahraga yang memiliki aktivitas berolahraga cukup tinggi agar selalu menjaga kondisi jantungnya dalam beraktivitas dan mampu mengenali deteksi terhadap kemungkinan terjadi henti jantung, dan mampu melakukan penanganan awal bila menemukan pasien henti jantung di sekitarnya.
Diharapkan, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat awam mampu melakukan pertolongan awal terhadap pasien henti jantung sebelum pelayanan medis datang. Dan selalu ingat bahwa : menunda pertolongan akan menyebabkan kematian, karena tanpa pertolongan awal atau dilakukannya pijat jantung yang kurang benar akan membuat otot rusak makin banyak dan bisa menyebabkan kematian. Dan semakin cepat dan tepat pertolongan oleh dokter akan menurunkan angka kematian hingga 60%.