BALI, MENARA62.COM – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan mengajak umat Islam agar menjadikan MUI sebagai wadah pemersatu umat. Sebab semua umat Islam sejatinya adalah Muhammadiyah (pengikut Muhammad), membutuhkan ulama melalui Nahdatul Ulama (NU) untuk mempersatukan umat bersama Al Ittihadiyah, juga persatuan umat Islam (PUI), lembaga yang saling menghubungkan (Al Jamâiyatul Washliyah), syarikat Islam, Mathlaâul Anwar, dan lainnya.
Hal tersebut disampaikan Buya Amirsyah pada halal bihalal di Mushola Baitul Mukminin (BM) BKDI, Panjer, Denpasar Selatan, Ahad (29/5/2022). Hadir Gubernur Bali Wayan Koster dan sejumlah tokoh agama provinsi Bali.
Menurut Buya Amirsyah jika semua umat Islam menjadikan MUI sebagai wadah pemersatu, maka tugas MUI akan lebih mudah untuk mengawal kebersamaan dan kekompakan umat berdasarkan nilai-nilai silaturrahmi yang kuat.
Buya Amirsyah juga mengajak semua pihak agar menjadikan silaturrahmi halal bihalal tidak sekadar bermakna simbolis dan verbal, melainkan harus mampu mengimplentasikan nilai halal baik dalam mengkonsumsi makan, minuman maupun prilaku yang sejalan sengan prinsip syarâi dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Senada juga disampaikan Ketua MUI Provinsi Bali Drs. KH. Makhrusun M.Pd. Menurutnya untuk memperkuat persaudaraan umat, dapat dilakukan melalui ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariah serta ukhuwawah wathaniyah.
Oleh sebab itu umat dan bangsa menjadikan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar sehingga umat tidak mudah di pecah belah oleh pihak lain.
Gubernur Bali Wayan Koster mengaku senang dan betah bisa menghadiri acara halal bihalal. Karena dengan menghadiri acara halal bihalal, ia bisa berkumpul dan bertemu dengan para tokoh umat.
Menurut orang nomor 1 di Provinsi Bali ini, dalam setiap acara keumatan dari semua agama selalu menyempatkan untuk hadir. Sebab katanya, ada vibrasi positif saat bertemu dan bertatap muka bersama orang-orang baik dan saleh.