JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani meminta perguruan tinggi merespon semua perubahan yang terjadi ditengah masyarakat. Terutama terkait dengan era revolusi industry 4.0 yang membawa konsekuensi munculnya era disrupsi.
“Disrupsi adalah perubahan besar dan mendasar yang terjadi pada kehidupan manusia. Inilah yang harus segera direspon perguruan tinggi. Dorong agar lulusan perguruan tinggi memiliki sifat dan sikap adaptif dengan perubahan yang ada,” kata Puan saat menyampaikan orasi ilmiah bertema Memantapkan Nilai-Nilai Keilmuan dalam Menghadapi Pergeseran Budaya di Era Disrupsi”.
Orasi disampaikan pada Dies Natalis Ke-58 dan Wisuda tahun 2019 Universitas Prof. Moestopo (Beragama) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (11/4).
BACA JUGA:
- Mahasiswa Universitas Moestopo ikuti KKN Merajut Nusantara II
- 26 Dokter Gigi Universitas Moestopo Diterjunkan pada KKN Citarum Harum
Menurut Puan ada empat indikator sebagai penanda disrupsi, yaitu simpler (lebih mudah), cheaper (lebih murah), accessible (lebih terjangkau), dan faster (lebih cepat).
Menko PMK juga menyampaikan, penguasaan teknologi menentukan daya saing bangsa. Untuk itu, melalui berbagai intervensi, pemerintah fokus pada pembangunan SDM dengan memperluas akses pendidikan tinggi dengan menyediakan berbagai beasiswa dan bantuan pendidikan.
“Perguruan Tinggi harus lebih peka dan lebih adaptif menghadapi tantangan dan peluang merespon perubahan. Salah satunya dengan mengadopsi perkembangan teknologi digital dengan artificial intelligence,” lanjutnya.
Puan mengatakan berbagai upaya pembangunan SDM telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Peringkat Indonesia pada Global Talent Competitiveness Index yang diterbitkan INSEAD (Institut Européen d’Administration des Affaires) meningkat dari posisi 86 di tahun 2014 ke peringkat 77 di tahun 2018.
Sementara itu, Rektor Univ.ersitas Prof. Moestopo (Beragama), Prof. Dr. Rudy Harjanto, menambahkan, saat dunia berada pada Era Industri 4.0, bahkan sebagian melompat ke era industri 5.0, dimana khayalan dan angan-angan global village (McLuhan, 1980) menjadi kenyataan, era informasi berkembang ke conceptual age, kebutuhan hidup dipenuhi oleh e-news, e-business, e-politic.
“Pada era revolusi industry 4.o ini, Moestopo secara konsisten tetap menanamkan karakter kebangsaan kepada anak didik, termasuk generasi muda lulusan Universitas Prof. Dr. Moestopo,” jelasnya.
Rangkaian acara Dies Natalis Universitas Moestopo ke-58 itu sendiri meliputi seminar Penatalaksanaan Perawatan Gigi dan Mulut, ziarah ke makam pendiri universitas, Mayor Jenderal TNI Prof. Dr. Moestopo, pengabdian kepada masyarakat bersama institusi pendidikan lain berupa pengobatan dan penyuluhan kesehatan gigi terhadap anak-anak sekolah dasar di Kalimantan, bimbingan pengembangan ekonomi, seminar akademik, senam dan jalan sehat, ditutup dengan acara Wisuda Sarjana dan Magister.
BACA JUGA: