JAKARTA, MENARA62.COM – Realitas saat ini, digital berada di semua lini kehidupan. Masyarakat pun dihadapkan pada pilihan untuk menguasai teknologi informasi, sekaligus berfikir dengan pola pikir dunia digital yang menjadi kehidupan generasi milenial.
“Cara berfikirnya generai ini amat kritis, dan mereka mempertanyakan banyak hal dengan orientasi scientific yang lebih detail,” ujar Ketua Umum Pimpinan Muhammadiyah Haedar Nashir di Jakarta, Ahad (27/5/2018), dalam pembukaan Pengkajian Ramadhan 1439 H PP Muhammadiyah.
Namun, menurut Haedar, generasi milenial ini, tidak suka dengan hal yang abstrak, namun mereka adalah generasi yang selalu inovatif. “Persoalannya, bagaimana menghadapi generasi baru ini dengan pendekatan keagamaan,” ujarnya.
Soal keadaban, Haedar mengingatkan, tentang nilai keadaban yang harus bisa membingkai kehidupan kita disemua jaman. “Adab, itu akhlak yang utama, yang membedakan kita dari orang-orang yang tidak beradab,” ujarnya.
Pengkajian Ramadhan 1439 H, PP Muhammadiyah mengangkat tema Keadaban Digital, Dakwah Pencerahan Zaman Milenial di Kampus FKIP Uhamka, Pasar Rebo, Jakarta. Sejumlah tokoh Muhammadiyah tampak hadir, selain Haedar Nashir, tampak hadir Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Prof Suyatno, Rektor Uhamka dalam sambutannya mengatakan, pengkajian ini dihadiri lebih dari 600 orang, sekitar 100 orang lebih berasal dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung.
“Sebagai ketua panitia, saya ucapkan terima kasihnya atas kepercayaan PP Muhammadiyah yang telah menjadikan Uhamka sebagai tuan rumah,” ujarnya.
Menurut Suyatno, semua makalah yang dipresentasikan dalam pengkajian ini, akan dibukukan, sehingga bisa menjadi bahan kajian lebih lanjut oleh seluruh warga Muhammadiyah. Secara umum, Suyatno menjelaskan ada delapan tema yang akan dibahas oleh para pembicara.
