32.9 C
Jakarta

Menyatukan Gelombang

Haedar Nashir: Muhammadiyah dan TNI Punya Kesamaan Pandangan

Baca Juga:

Apa yang dibicarakan oleh dua tokoh nasional saat bertemu? Tentu soal kebangsaan. Masalah kehidupan kebangsaan yang berpijak pada Ideologi Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur bangsa ini.

Inilah yang disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir saat menerima KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (11/12/2021).

“Alhamdulillah Pak Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat) memiliki pandangan yang sama tentang nilai-nilai luhur dalam kehidupan bangsa Indonesia tersebut,” kata Haedar seusai menjamu Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, seperti dilansir situs Antaranews.com.

Jenderal Dudung bersilaturahim ke PP Muhammadiyah didampingi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Rudianto beserta jajaran.

Menurut Haedar, silaturahim Jenderal Dudung dilakukan sebagaimana umumnya dengan para elemen bangsa untuk meningkatkan jaringan kerja sama dan komunikasi dalam satu bingkai keluarga besar bangsa Indonesia.

Bingkai kebangsaan inilah yang seringkali ditekankan oleh Haedar Nashir dalam banyak kesempatan. Selain soal keprihatinannya pada kondisi kebangsaan, yang menurutnya perlu mendapatkan perhatian sangat serius. Diantaranya soal kebenaran sejarah, yang terkadang terlupakan, atau sengaja diselewengkan untuk dilupakan, kemudian dibuat narasi baru yang tidak sesuai dengan fakta sejarah.

Ia menyitir soal Muhammadiyah dengan TNI selalu menjalin hubungan yang baik sebagaimana dengan Polri dan institusi pemerintah karena memiliki keterkaitan sejarah yang panjang.

Haedar pun menekankan soal tokoh TNI Jenderal Besar Sudirman, yang merupakan kader dan tokoh kepanduan Muhammadiyah. Menurutnya, nilai-nilai keprajuritan, perjuangan, dan kepahlawanan melekat dalam Muhammadiyah.

“Begitu juga dalam TNI ada jiwa, nilai-nilai agama, dan perjuangan sebagaimana tokoh-tokoh Muhammadiyah melakukannya dan pergerakan Muhammadiyah selalu bersama bangsa dan negara,” ujar Haedar.

Jadi tahu dong, kualitas kader Muhammadiyah seperti apa? Jasmerah, kata Presiden Sukarno. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!