MAGELANG,MENARA62.COM – Hari Sabtu Wage 12 April 2025 bertepatan dengan tanggal 13 Syawal 1446 H. bertempat di Masjid Al Jawad Dusun Jampiroso Desa KarangTalun Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang dilaksanakan Pengajian Halalbihalal Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Desa Karang Talun Cabang Ngluwar. Kajian ini dilaksanakan dalam rangka Halalbihalal sekaligus silaturahmi antar pimpinan dan jamaah.
Acara dimulai jam 09.00-selesai, dengan pembicara Ustadz Muhammad Nursahid Muslim, M.Pd. Dia merupakan sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang.
Acara dibuka oleh Ustadz Kelik Widaryono Sekretaris PCM Ngluwar. KH.M.Thokim Alifi, BA sesepuh Muhammadiyah Ranting KarangTalun menyampaikan terima kasih dan bergembira atas kehadiranya jamaah yang begitu kompak.
Turut hadir Kepala Desa Karangtalun Muzaeni. Dalam sambutannya dia menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi kegiatan Halalbihalal yang dilaksanakan Muhammadiyah Ranting Karangtalun. “Peran Muhammadiyah sampai saat ini sangat penting dalam membangun bangsa termasuk dirasakan kolaborasi PRM Karang Talun dengan Pemdes Karang Talun,” ucapnya.
Hadir pula Sutrisno simpatisan Muhammadiyah yang selama ini tinggal di Pontianak Kalimantan barat sehingga suasana menjadi meriah dan haru.
Dalam uraiannya Ustadz Muslim menyampaikan pentingnya melanjutkan amalan-amalan Ramadan. “Kita adalah hamba Allah yang beruntung dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadan tahun ini, serta tentu merasa bergembira dengan dipertemukan dengan bulan Syawal. Hendaknya kita berusaha dengan sekuat tenaga dan kemampuan kita untuk melanjutkan amalan-amalan yang kita di bulan Ramadan untuk kebaikan kebaikan selanjutnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْوَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Qs. Al Insyiroh 7-8).
Allah SWT juga berfirman dalam Qs Ali imron ayat 133- 134
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan,” jelasnya.
Makna lebaran bukan berarti “Lebar” dalam arti selesai semua aktivitas ibadah selama Ramadan. Lebaran bisa bermakna “laburan” yang berarti memberi warna cat putih bersih, baru tanpa noda. Artinya benar-benar setelah Ramadan kita yakin dan optimis mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Lebaran juga bisa di maknai “leburan” yang berarti menghapus dosa antar sesama saudara yakni setelah kita memohon ampunan dari Allah SWT kita sebagai manusia juga untuk saling memberi maaf. Lebaran juga bermakna “Luberan” yang berarti mengalirkan harta dan apa yang kita punya dalam kondisi apapun dalam kondisi lapang ataupun sempit.
Tepat pada jam 10.30 acara ditutup dan diakhiri dengan saling bersalaman dan makan bersama. (*)