SOLO, MENARA62.COM – Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan di Panti Usia Lanjut Aisyiyah Sumber Surakarta telah sukses dilaksanakan. Program ini berfokus pada pemanfaatan kombinasi daun kelor dan ikan gabus untuk mengatasi anemia dan penurunan protein pada lansia. Kegiatan ini berlangsung selama empat minggu, dimulai pada pertengahan bulan Juni 2024 dan berakhir pada bulan Juli 2024. Program ini melibatkan kolaborasi antara akademisi, praktisi kesehatan, dan komunitas lokal dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup lansia di panti usia lanjut melalui intervensi gizi.
Latar belakang kegiatan ini adalah Lansia sering mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk anemia dan penurunan protein yang dapat berdampak negatif pada kualitas hidup mereka. Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal kaya akan zat besi dan nutrisi penting lainnya, sementara ikan gabus (Channa striata) mengandung protein tinggi dan asam amino esensial yang penting untuk menjaga massa otot dan kesehatan secara keseluruhan.
Pengabdian ini menurut Cemy Nur Fitria, S.Kep., Ns.,M.Kep., sebagai ketua pengabdi menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan status Kesehatan para lansia di panti. Kegiatan ini mencakup beberapa tahapan utama:
(1) Penyuluhan Gizi dan Kesehatan, disampaikan oleh Anis Prabowo SKM, M.Gizi yang memberikan penyuluhan mengenai pentingnya nutrisi seimbang dan manfaat daun kelor serta ikan gabus bagi kesehatan lansia. Penyuluhan ini dilakukan secara interaktif dengan menggunakan media visual dan sesi tanya jawab, yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2024.
(2) Pemberian kombinasi daun kelor dan ikan gabus dalam bentuk minuman, dikoordinatori oleh Sri Mintarsih,S.Kep.,Ns.,M.Kes., dengan melibatkan mahasiswa atas nama Aisyah Na’imatul Mahmudah mahasiswa Prodi S1 Gizi dan Wulan Saputri Rasyid dan mahasiswa Prodi S1 Keperawatan, serta staf panti dalam pemberiannya. Lansia dan staf panti mendapatkan pemberian minuman dan cara membuatkan minuman kombinasi daun kelor dan ikan gabus menjadi minuman yang siap minum, tidak amis, tidak neg, diminum sehari 150-200 cc, di waktu pagi hari, rentang waktu jam 08.00-09.00 WIB dalam keadaan hangat selama 13 hari (tanggal 1-13 Juli 2024). Para lansia minum dengan semangat dan bersuka cita, sehat dan ceria.
(3). Pemantauan Kesehatan: Pemeriksaan kadar haemoglobi untuk pemeriksaan haemoglobin (Hb) di tahap awal oleh tim Unit Laboratorium Klinik Saras Colomadu, sebelum dilaksanakan intervensi. Dan pemeriksaan Hb dan protein darah oleh tim Unit Laboratorium Klinik Harist Kartasura dalam pemeriksaan haemoglobin dan protein darah lansia.
(4). Evaluasi dan Tindak Lanjut: pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi menyeluruh untuk mengukur efektifitas program ini. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kadar hemoglobin dan protein darah pada lansia.
Dampak hasil dari kegiatan ini sangat menggembirakan. Di tahap awal, ada beberapa lansia yang mempunyai kadar hemoglobin rendah dan di bawah rata-rata nilai normal, yaitu sebanyak 20,6% sebelum dilakukan pemberian minuman kombinasi tersebut. Setelah selesai program pemberian kombinasi minuman ini, dilaksanakan pemeriksaan kadar haemoglobin dan protein darah pada 29 lansia menunjukkan hasil peningkatan yang siginfikan, yaitu 86,2%.
Selama program berlangsung, tim medis melakukan pemantauan kesehatan secara berkala untuk mengevaluasi dampak konsumsi daun kelor dan ikan gabus terhadap tingkat anemia dan kadar protein dalam darah lansia. Sebagian besar lansia yang mengikuti program ini mengalami peningkatan kadar hemoglobin dan protein dalam darah, yang berdampak positif pada energi, kekuatan, dan kesejahteraan umum mereka. Program ini juga berhasil meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya nutrisi seimbang dan memotivasi para lansia untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka.
“Sejak mengkonsumsi minuman serbuk ekstrak daun kelor dan ikan gabus, para penghuni panti terlihat lebih bersemangat dalam mengikuti program program panti. Biasanya kalau pagi lebih banyak yang menghabiskan waktu untuk tiduran, tapi sejak mendapatkan suplemen selama masa pengabdian, mereka lebih aktif mengikuti kegiatan,” ungkap petugas Panti Usia Lanjut ’Aisyiyah Sumber Kota Surakarta.
Rencana tindaklanjut dari hasil kegiatan ini adalah, akan dilaksanakan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan akan manfaat dan dampak pemberian kombinasi daun kelor dan ikan gabus ini, sebagai Upaya promotif dan preventif kepada para lansia di Panti Usia Lanjut ’Aisyiyah Sumber Kota Surakarta, dan akan dijadikan sebagai kegiatan rutin pengabdian dari kedua belah pihak untuk mendukung Upaya peningkatan status Kesehatan pada lansia di panti teresbut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan kegiatan ini, termasuk para lansia, pengurus panti dan staf Panti Usia Lanjut Aisyiyah Sumber Surakarta. Tenaga pemeriksa laboratorium dari Klinik Haris Kartasura dan Klinik Saras Colomadu yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini, dalam memeriksa kadar haemoglobin dan protein dalam darah lansia setelah diberikan Tindakan. Kami berharap program ini dapat menjadi model bagi kegiatan serupa di masa depan dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi komunitas lansia. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari kepedulian kami terhadap kesehatan dan kesejahteraan lansia. Dengan pemanfaatan kombinasi daun kelor dan ikan gabus, kami berharap dapat memberikan solusi praktis dan efektif untuk mengatasi masalah anemia dan penurunan protein pada lansia di Indonesia,” ungkap Cemy Nur Fitria. (*)